IBC Ungkap Investasi Pabrik Baterai bersama LG Energy Masih Berlanjut
- Indonesia Indonesia Battery Corporation (IBC) buka suara terkait kepastian investasi baterai kendaraan listrik oleh LG Energy Solution Ltd (LGES) di Indonesia.
Infrastruktur
JAKARTA - Indonesia Indonesia Battery Corporation (IBC) buka suara terkait kepastian investasi baterai kendaraan listrik oleh LG Energy Solution Ltd (LGES) di Indonesia.
Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan saat ini pihaknya tengah menunggu keputusan akhir LGES dari pemerintah. Diharapakan komitmen LGES di Indonesia akan keluar pada minggu ini.
"Jadi intinya sekarang dari aspek Kementerian sedang melakukan struktur akhir dari LG jadi itu yang sudah dicanangkan dan harusnya minggu ini ada kabar lagi," katanya ditemui di Kemenko Marves di dilansir Selasa, 13 Juni 2023.
- Profil Rahmania Astrini, Bintang Tamu Konser Coldplay di Jakarta
- Menilik Prospek Saham NCKL di Tengah Peningkatan Produksi dan Penurunan Biaya Operasional
- Update Syarat dan Protokol Kesehatan Naik Kereta Api, Boleh Tidak Pakai Masker!
Toto menyakini LG masih akan melanjutkan komitmennya di Indonesia. LG tidak akan mundur dalam proyek hilirisasi mineral di Indonesia.
Pasalnya, LG saat ini sudah melakukan investasi di hilir bersama dengan Hyundai untuk memproduksi sel baterai. Hingga sampai melakukan impor bahan baku baterai kendaraan listrik dari negara asalnya Korea Selatan.
Sebelumnya, polemik mundurnya LG dari investasi ini tengah berhembus. Namun, Menteri Investasi/Kepala Badan Kordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membantah jika LG Energy Solution (LGES) mundur dari proyek baterai kendaraan listrik yang bekerja sama dengan PT Indonesia Battery Corporation (IBC).
Ia mengatakan LG bukan mundur, hanya saja berubah anggota konsorsiumnya. Bahkan, update terbaru Bahlil menyatakan, dirinya telah menerima surat komposisi LG yang baru terkait dengan rencana investasi penghiliran baterai listrik bersama dengan usaha patungan IBC ini.
“Waktu itu konsorsium LG sempat disetop sedikit karena masih negosiasi, negosiasinya sekarang sudah selesai, suratnya sudah ada dikasih ke kami,” kata Bahlil selepas rapat di Komisi VI DPR RI beberapa waktu lalu.