<p>Pedagang memeriksa kondisi domba yang dijual untuk hewan kurban di Galeong, Kota Tangerang, Banten , Selasa 13 Juli 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Gaya Hidup

Iduladha Semakin Dekat, Ini Cara Memilih Hewan Kurban yang Tepat

  • Hari Raya Idul Adha yang semakin dekat, Anda yang memiliki rencana untuk berkurban di tahun ini perlu mengetahui bagaimana cara memilih hewan kurban yang tepat sesuai dengan syariat yang sudah ditetapkan
Gaya Hidup
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Hari Raya Iduladha menjadi sebuah momentum umat muslim yang mampu berkurban. 

Hari Raya Iduladha atau Hari Raya Kurban memiliki dua makna yaitu beribadah dengan mendekatkan diri kepada Allah dan makna sosial yaitu dengan membagikan daging qurban untuk sesama terutama warga dhuafa.

Mengingat pelaksanaannya semakin dekat, Anda yang memiliki rencana untuk berkurban di tahun ini perlu mengetahui bagaimana cara memilih hewan kurban yang tepat. Berikut caranya sesuai dengan syariat yang sudah ditetapkan seperti yang dilansir dari laman Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah.

Sehat

Hewan kurban harus sehat dengan ciri-ciri seperti bulu bersih dan mengkilat, gemuk dan lincah. Kemudian, muka cerah, nafsu makannya baik, lubang seperti mulut, mata, hidung, telinga, dan anus dalam keadaan bersih dan normal, serta suhu badan hewan normal yaitu 37 derajat Celcius.

Tidak Cacat

Hewan yang akan dikurbankan tidak boleh pincang, buta, atau mengalami kerusakan pada telinga. Akan tetapi, menurut kesepakatan ulama bahwa bekas ear tag atau penanda lainnya boleh digunakan untuk kurban atau dianggap bukan suatu kecacatan.

Cukup Umur

Kambing atau domba harus berumur lebih dari satu tahun, ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap. Sapi atau kerbau berumur lebih dari dua tahun, ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap. Tidak kurus, jantan, serta testis masih lengkap, bentuk dan letaknya simetris.

Meski begitu, masih ada permasalahan yang sering dijumpai di lapangan seperti masih banyak ternak betina produktif yang dipotong sebagai hewan kurban dan ada ternak kurban yang masih belum cukup umur. 

Hal ini sering terjadi di masyarakat karena anggarannya tidak mencukupi untuk membeli ternak sesuai syariat agama. Oleh karena itu, sebaiknya para panitia atau takmir masjid mengedukasi masyarakat agar berkurban atau membeli ternak kurban sesuai dengan syariat.