<p>Awak media beraktivitas dengan latar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, 13 April 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

IHSG Akhir Pekan Tinggalkan Level 6.000

  • Pasar modal Indonesia mengalami pergerakan fluktuatif pada pekan terakhir April 2021.

Pasar Modal
Reky Arfal

Reky Arfal

Author

JAKARTA – Pasar modal Indonesia mengalami pergerakan fluktuatif pada pekan terakhir April 2021. Selama periode 26-30 April 2021, rata-rata nilai transaksi harian mengalami peningkatan tertinggi, yaitu sebesar 13,16% menjadi Rp9,796 triliun dari Rp8,657 triliun pada pekan lalu.

Kemudian peningkatan selanjutnya sebesar 0,87% terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan menjadi 905.671 kali transaksi dari 897.876 kali transaksi pada pekan sebelumnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar bursa pada pekan ini sama-sama mengalami perubahan sebesar 0,35%. IHSG berada pada level 5.995,616 dari 6.016,864 pada pekan sebelumnya, sementara kapitalisasi pasar bursa menjadi Rp7.096,123 triliun dari Rp7.121,391 triliun pada pekan yang lalu.

Rata-rata volume transaksi harian Bursa turut mengalami perubahan 0,70% menjadi 14,662 miliar saham dari 14,765 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Data investor asing pada 30 April mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp186,27 miliar, sedangkan sepanjang 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp8,319 triliun.

Dua obligasi resmi dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini, pada Rabu 28 April 2021, PT Bussan Auto Finance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bussan Auto Finance Tahap II Tahun 2021 dengan nilai nominal sebesar Rp1,22 triliun. PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) memberikan peringkat AAAidn (Triple A) untuk obligasi ini. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi Wali Amanat dalam emisi ini.

Selanjutnya pada Kamis 29 April 2021 PT Bank Mandiri Taspen turut menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Taspen Tahap II Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp2 triliun. Hasil pemeringkatan dari Fitch untuk Obligasi ini ialah AAidn (Double A). PT Bank Permata Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang 2021 adalah 28 emisi dari 22 Emiten senilai Rp32,93 triliun. Total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 480 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp435,79 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 128 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 145 seri dengan nilai nominal Rp4.215,27 triliun dan USD400,00 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp6,80 triliun.

Perdagangan di BEI pada Kamis 29 April ditutup dalam rangka Seremoni Peluncuran Indeks IDX-MES BUMN 17. Indeks tersebut merupakan inisiasi dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bekerjasama dengan BEI.

Acara tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara BEI dan MES, perjanjian ditandatangani oleh Ketua Umum Pengurus Pusat MES Erick Thohir dan Direktur Utama BEI Inarno Djajadi. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen yang turut menyampaikan sambutannya serta menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut. (LRD)