Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Rekomendasi

IHSG Akhir Tahun 2023, Rekomendasi Potensial Saham UNVR, BMRI, GGRM

  • IHSG diprediksi mengalamai kenaikan potensial pada rentang 7.123 - 7.337. Analis merekomendasikan 8 saham termasuk UNVR, BMRI, dan GGRM.
Rekomendasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami kenaikan dalam sesi perdagangan hari ini, Jumat, 29 Desember 2023. Perkiraan menempatkan posisi IHSG antara 7.123 hingga 7.337.

CEO PT Yugen Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyatakan menjelang akhir pekan sebagai hari perdagangan terakhir di tahun 2023, pergerakan IHSG tetap stabil dengan kemungkinan kenaikan yang masih terbuka dan potensi untuk mencapai kembali level tertinggi sepanjang masa (ATH).

Menurut William, kenaikan saat ini masih didukung oleh kestabilan kondisi ekonomi Indonesia, terbukti dari data perekonomian yang dirilis serta nilai tukar rupiah yang stabil.

“Jika terjadi koreksi, wajar hal tersebut tentunya masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan harapan capital gain di tahun mendatang," ujarnya dalam keterangan resmi, pada Jumat, 29 Desember 2023.

Dengan begitu, Yugen Bertumbuh Sekuritas memberikan rekomendasi beberapa saham yang berpotensi menguntungkan untuk perdagangan hari ini antara lain UNVR, BMRI, ITMG, GGRM, BBRI, BSDE, PWON dan ASII.

Sebelumnya, pada Kamis, 28 Desember 2023, IHSG mengalami kenaikan sejalan dengan penguatan pasar saham di Asia dan secara global. IHSG naik sebanyak 57,97 poin atau 0,80 persen menjadi 7.303,89.

Sementara itu, indeks LQ45 yang merupakan kelompok 45 saham unggulan juga mengalami kenaikan sebesar 8,34 poin atau 0,86 persen menjadi 977,07.

Menurut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia, ekspektasi yang tumbuh dari para investor bahwa bank sentral AS, The Fed, akan mulai mengurangi suku bunga acuan paling awal pada bulan Maret 2024.

“Ekspektasi investor yang semakin besar bahwa bank sentral AS The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuan paling cepat pada Maret 2024, mendorong kenaikan harga saham-saham yang sensitif terhadap perubahan suku bunga,”  katanya.