<p>Awak media mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22 pada akhir sesi Senin (3/8/2020), setelah bergerak di rentang 4.928,47 &#8211; 5.157,27. Artinya, indeks sempat anjlok 4 persen dan terlempar dari zona 5.000. Risiko penurunan data perekonomian kawasan Asean termasuk Indonesia menjadi penyebab (IHSG) terkoreksi cukup dalam hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

IHSG Anjlok 4% Tembus di Bawah 5.000 Respons Rem Darurat PSBB Total DKI Jakarta

  • Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menarik tuas rem darurat pemberlakukan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta secara total seperti awal pandemi COVID-19 langsung membuat pasar saham ambrol.

Industri

Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Merespons keputusan rem darurat PSBB Total DKI Jakarta, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung anjlok 4,3% ke level 4.928,39 sesaat setelah pembukaan perdagangan.

Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menarik tuas rem darurat pemberlakukan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta secara total seperti awal pandemi COVID-19 langsung membuat pasar saham ambrol.

Pada perdagangan Kamis, 10 September 2020, pukul 09.01 WIB, IHSG anjlok 2,76% atau 142,13 poin menuju 5.007,25. Selang berapa menit pukul 9.05 WIB, IHSG terus anjlok 4,29% ke level 4.928,39.

Pada pukul 9.25 WIB, IHSG melemah 191,87 poin atau 3,73% ke posisi 4.957,5. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 36,04 poin atau 4,48% menjadi 768,31.

Sehari sebelumnya, IHSG turun 94,69 poin atau 1,81 persen ke level 5.149,37. Pembukaan hari ini, IHSG menembus ke bawah level psikologis 5.000 sebagai respons negatif PSBB Total DKI Jakarta.

“Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berencana memberlakukan kembali PSBB di DKI Jakarta mulai Senin (14/9) diperkirakan akan membayangi pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini,” tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Kamis, 10 September 2020.

Masih dari dalam negeri, rilis data penjualan ritel Indonesia periode Juli yang masih mencatatkan perlambatan (secara yoy) di Juli 2020 juga diperkirakan turut memberikan sentimen negatif bagi IHSG.

Pasar Global Menguat

Dari eksternal, pasar saham AS menguat terdorong oleh saham teknologi. Indeks Dow Jones naik 1,6% ke level 27.940, S&P500 menguat 2,01%, dan Nasdaq menguat 2,71%.

Mempertimbangkan sentimen global dan domestik tersebut, IHSG diperkirakan akan bergerak melemah dan diperdagangkan dalam rentang support resisten 5.110-5.230 pada hari ini

Seiring sentimen di atas, pelaku pasar disarankan sebaiknya tidak tergesa-gesa dalam melakukan akumulasi beli. Pelaku pasar dapat mempertimbangkan membeli harga saat sedang turun (buy on support) terhadap beberapa saham yang telah membukukan pelemahan signifikan seperti JSMR, BSDE, PWON dan HMSP.

Investor juga perlu mencermati peluang aksi beli pada saham-saham consumer goods (INDF, ICBP, UNVR, KLBF), seiring dengan rencana pemberlakuan kembali PSBB di wilayah DKI Jakarta.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei Jepang menguat 135,14 poin atau 0,59% ke 23.167,68. Kemudian, Indeks Hang Seng Hong Kong naik 106,02 poin atau 0,43% ke 24.574,95. Terakhir, Indeks Straits Times Singapura melemah 4,93 atau 0,2% ke 2.494,4. (SKO)