IHSG Bakal Lanjut Koreksi Jelang Rilis BI Rate, Rekomendasi Saham ICBP, SMGR, dan BBNI
IHSG akan bergerak pada rentang 6.202 – 6.318 dan terlihat sedang menguji support level terdekat.
Pasar Modal
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih melanjutkan koreksi pada perdagangan Kamis, 18 Februari 2021. Jelang rilisnya tingkat suku bunga yang disinyalir masih tetap akan mewarnai pergerakan indeks hari ini.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG akan bergerak pada rentang 6.202 – 6.318 dan terlihat sedang menguji support level terdekat.
Ia bilang, jika support level terdekat tidak dapat dipertahankan, maka IHSG berpotensi kembali terkonsolidasi hingga beberapa waktu mendatang.
“Namun momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek,” ujarnya melalui riset harian yang diterima TrenAsia.com, Kamis 18 Februari 2021.
- Tidak Mampu Bayar Kupon Global, BEI Gembok Saham Garuda Indonesia
- Basis Investor Ritel Menguat, Kemenkeu Optimis SBN Ritel Diburu Investor
- 23 Perusahaan Antre IPO: Pak Erick, Masih Belum Ada BUMN di Daftar BEI
Dengan analisis itu, ia merekomendasikan sejumlah saham yang layak dicermati secara teknikal. Antara lain UNVR, AKRA, ICBP, CTRA, TLKM, SMGR, dan ACES.
Terpisah, analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menyebut, berbagai indikator menunjukkan adanya sinyal positif. Berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance IHSG berada pada 6.179,13 hingga 6.256,03.
Kendati begitu, Nafan melihat adanya pola bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG. “Sehingga berpeluang menuju ke support terdekat,” imbuhnya.
Ia turut memberikan menu saham yang dapat menjadi pertimbangan investor pada hari ini. Di antaranya ADRO, BBNI, DSNG, ITMG, JSMR, dan LPKR.
Sebelumnya, IHSG terkoreksi signifikan sebesar 1,03% dan ditutup pada level 6.227,73 pada akhir perdagangan Rabu, 17 Februari 2021. Sebanyak 155 saham menguat, 333 koreksi, dan 149 lainnya stagnan. (SKO)