Karyawan berkatifitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Pasar Modal

IHSG Balik Menghijau Sambut Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,72 Persen

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyambut positif data perekonomian Indonesia Kuartal III-2022.
Pasar Modal
Fakhri Rezy

Fakhri Rezy

Author

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyambut positif data perekonomian Indonesia Kuartal III-2022. Di mana, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2022 mencapai 5,72% secara tahunan (year-on-year).

Bila melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kuartal ke kuartal (q-to-q), ekonomi Indonesia kuartal III tumbuh 1,81%. Maka secara komulatif ekonomi Indonesia hingga kuartal III-2022 tumbuh 5,4%.

Mengutip data perdagangan, Senin, 7 November 2022, IHSG naik 16,12 poin atau 0,23% ke 7.061,65 pada penutupan sesi I.

Sebelum pengumuman BPS, IHSG bergerak di zona merah. Pada pukul 11.00 WIB, IHSG mulai bergerak hijau hingga penutupan sesi I.

IHSG hari ini bergerak di kisaran 7.011-7.068 hingga sesi I. Ada sekitar 259 saham menguat, 219 saham melemah dan 212 saham stagnan.

Dari sisi top gainers hingga siang ini diduduki oleh saham PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) naik 25% ke Rp370, saham PT Pan Brothers Tbk (PBRX) naik 24,44% ke Rp168 dan saham PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) naik Rp22,44% ke Rp175.

Sementara itu di jajaran top losers, adalah saham PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) turun 6,87% ke Rp434, saham PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) turun 6,72% ke Rp625, dan saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) turun Rp6,63% ke Rp915.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji mengatakan, bursa saham Indonesia menyambut baik data ekonomi yang dirili BPS. Apalagi ekonomi RI di atas prediksi beberapa para ekonom.

"IHSG memang mengapresiasi kinerja GDP kuartal III-2022 itu karena di atas ekspektasi para ekonom terutama di Mirae Asset di mana prediksinya di 5,6%," ujar Nafan kepada TrenAsia.com.

Apalagi, adanya sektor-sektor penompang pertumbuhan Indonesia akan membuat kinerja ekonomi semakin membaik. Serta, data investasi dan konsumsi yang masih progresif membuat ekonomi RI masih on the right track.

"Ini menyatakan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia masih memunculkan protektif," ujarnya.

Seperti diketahui, Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku (ADHB) pada kuartal III-2022 tercatat sebesar Rp5.091,2 triliun. Kemudian, jika dilihat atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat Rp2.976,8 triliun.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2022 tumbuh 5,72% jika dibandingkan kuartal III-2021. Tren pertumbuhan ekonomi tahunan semakin kuat dan menuju pemulihan,” ucap Margo.

Adapun jika dilihat secara komulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia dari kuartal I hingga III-2022 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 tumbuh 5,4%.