<p>Awak media memantau pergerkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Bursa Saham

IHSG Berpeluang Bullish Selama Sepekan, OmFin Jagokan ISAT, TBIG, dan ANTM

  • Secara teknikal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang mengalami penguatan selama sepekan (5 April 2021 – 9 April 2021). Namun, pasar modal Indonesia masih akan dihujani oleh berbagai sentimen negatif dari dalam dan luar negeri dalam beberapa waktu ke depan.

Bursa Saham

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Secara teknikal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang mengalami penguatan selama sepekan (5 April 2021 – 9 April 2021). Namun, pasar modal Indonesia masih akan dihujani oleh berbagai sentimen negatif dari dalam dan luar negeri dalam beberapa waktu ke depan.

Dengan analisis tersebut, CEO Finvesol Consulting Fendy Susianto merekomendasikan tiga saham yang piilhan yang dapat menjadi pertimbangan investor pada pekan ini. Di antaranya PT Indosat Tbk (ISAT), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Ia merekomendasikan saham ISAT dibeli pada rentang harga Rp6.300 – Rp6.400 per lembar dengan stop (cut) loss level Rp5.700 per lembar. Sedangkan, target jual berada pada kisaran Rp6.700 hingga Rp7.000 per lembar saham.

Kemudian, Fendy merekomendasikan saham TBIG agar dibeli pada harga Rp2.000 – Rp2.050 per lembar. Sementara itu, ia memberikan saran agar stop loss level dipasang pada level Rp1.930.

“Adapun target jual saham TBIG pada kisaran Rp2.300 hingga Rp2.500 per lembar,” ujar pria yang akrab disapa OmFin tersebut, Senin 5 April 2021.

Terakhir, ia merekomendasikan saham ANTM dibeli pada harga Rp2.200 – Rp2.240 per lembar dengan cut loss level Rp2.050 per lembar. Target jual OmFin pada saham emiten tambang pelat merah ini pada level harga Rp2.500 per lembar.

Review Pekan Lalu

Pada pekan sebelumnya (29 Maret 2021 – 1 April 2021), pemilik channel podcast OmFin tersebut merekomendasikan tiga saham yang menurutnya layak untuk dicermati. Ketiga saham tersebut ialah PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP).

Pada saat itu, ia merekomendasikan beli saham HRUM pada rentang harga Rp5.600 – Rp5.200 per lembar dengan stop (cut) loss level Rp4.750 per unit. Sedangkan, target jual yang dituju pada harga Rp5.500 hinga Rp6.000.

Hingga akhir perdagangan Kamis 1 April 2021, saham HRUM ditutup pada level harga Rp4.960 per lembar sekaligus menjadi level terendah selama sepekan. Dengan demikian, terdapat realized loss pada posisi stop loss sebesar 5%.

“Untuk harga tertinggi HRUM sebenarnya sudah mencapai level harga Rp5.325 per lembar,” papar dia.

Yang kedua, OmFin merekomendasikan saham TLKM dibeli pada kisaran harga Rp3.400 – Rp3.490 per lembar. Adapun stop loss level ia sarankan dipasang pada level Rp3.300 per lembar saham dengan target jual pada harga Rp3.600 hingga Rp3.750 per lembar.

Hingga penutupan perdagangan pekan lalu, saham TLKM ditutup pada level harga Rp3.390 per lembar atau  terdapat unrealized loss sebesar 0,29%. Padahal, saham emiten telekomunikasi milik negara ini sempat menyentuh level harga tertingginya, yakni Rp3.490 per lembar.

Rekomendasi terakhir OmFin pada pekan sebelumnya jatuh pada saham BBKP agar dibeli pada harga Rp470 – Rp488 per lembar dengan cut loss level pada Rp445 per lembar. Target jual saham emiten perbankan ini berada pada harga Rp550 – Rp600 per lembar.

Hasilnya, saham BBKP mengalami unrealized gain hingga 11,7% setelah ditutup menguat pada level harga Rp525 pada akhir perdagangan pekan lalu. Sedangkan, BBKP telah menyentuh level tertinggi pada harga Rp535 per lembar selama sepekan kemarin.

“Itulah review rekomendasi tiga saham pekan lalu. Jangan lupa terus invest, batasi kerugian dengan selalu memasang stop loss. Cuan party, enggak cuan ngopi,” tuntas dia.