Marketing Director PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) Agung Wirajaya (Kiri}, Chief Marketing Officer Kota Podomoro Tenjo Zaldy Wihardja (tengah), dan Kepala Project Kota Podomoro Tenjo Mansyur Wahab (kanan) berbincang disela - sela acara seremonial Ground Breaking Club House Kota Podomoro Tenjo, Bogor Jawa Barat, Kamis , 7 Oktober 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

IHSG Berpeluang Naik Lagi pada Pekan Ini, OMFin Rekomendasikan Saham Properti APLN, LPCK, dan ASRI

  • OMFin merekomendasikan tiga saham sektor properti yang berpotensi menghasilkan profit. Di antaranya PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Bursa Saham
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – CEO Finvesol Consulting, Fendy Susianto memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak naik pada support resistance 6.350 – 6.600 pada perdagangan pekan ini, 11 – 15 Oktober 2021 seiring dengan semakin derasnya capital inflow di Indonesia.

Bersamaan dengan kondisi ini, ia merekomendasikan tiga saham sektor properti yang berpotensi menghasilkan profit. Di antaranya PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

OMFin, sapaan akrab Fendy merekomendasikan saham APLN pada harga Rp145 per lembar dengan stop (cut) loss level Rp135 per lembar. Sedangkan, target jualnya berada pada rentang harga Rp170 – Rp190 per lembar.

Rekomendasi saham selanjutnya adalah LPCK dibeli pada kisaran harga Rp1.000 hingga RP1.020 per lembar. Sementara itu, OMFin mengimbau agar cut loss level dipasang pada level Rp950 per lembar untuk saham emiten Grup Lippo satu ini.

“Adapun target jual saham LPCK pada kisaran harga Rp1.150 – Rp1.200 per lembar,” ujarnya, dikutip dari YouTube OMFin Channel, Senin, 11 Oktober 2021.

Selain itu, ia turut memberikan rekomendasi beli pada saham ASRI di rentang harga RpRp185 hingga Rp190 per lembar dengan stop loss level Rp175. Lalu, target jual sahamnya berada pada level harga Rp225 per lembar.

Review IHSG dan Saham Pekan Lalu

Founder and CEO Finvesol Consulting, Fendi Susiyanto saat mengisi Podcast Obrolan Finansial dan Investasi (OmFin) di Jakarta. Foto: doc. TrenAsia

Pada pekan lalu, 4 – 8 Oktober 2021, IHSG memiliki kekuatan cukup besar untuk menembus level resistance kuat 6.450 yang selama ini menjadi tahanan kuat dalam pola symmetrical triangle. Hasilnya, IHSG berhasil ditutup menguat pada level 6.481 pada perdagangan akhir pekan lalu. 

Breakout di atas resistance symmetrical triangle menunjukkan bahwa IHSG memiliki potensi untuk melanjutkan penguatan hingga 6.600 sepanjang tahun 2021,” tutu OMFin melalui akun Instagram resminya.

Selain itu, ia juga sempat merekomendasikan tiga saham unggulan pada pekan sebelumnya. Ketiga saham tersebut antara lain PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), serta PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL).

Saham pertama yang menjadi rekomendasinya pada saat itu adalah SGRO dibeli pada kisaran harga Rp1.900 – Rp1.915 per lembar dengan stop loss level Rp1.830. Sementara, target jualnya berada pada level harga Rp2.200 per lembar.

Pada penutupan akhir pekan lalu, saham SGRO ditutup pada level Rp1.950 per lembar. Dengan kata lain, terdapat unrealized gain sebesar 2,63% pada saham emiten Grup Astra ini. Sedangkan, saham SGRO sempat menyentuh level tertingginya pada harga Rp2.000 per lembar.

Rekomendasi saham selanjutnya pada pekan lalu adalah SMDR dibeli pada rentang harga Rp700 hingga Rp710 per lembar dengan cut loss level Rp6300. Di sisi lain, target jual saham SMDR pada harga Rp800 per lembar.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 8 Oktober 2021, saham SMDR ditutup naik pada harga Rp705 per lembar. Sehingga, terdapat unrealized gain sekitar 0,71%. Trading saham ini pun masih berlanjut pada pekan ini.

Untu rekomendasi terakhir, OMFin memilih saham MTDL dibeli pada kisaran harga RpRp2.900 hingga Rp3.000 per lembar stop loss level Rp2.800 per lembar. Adapun, target jual sahamnya level harga Rp3.300.

Saham MTDL pun ditutup di level harga Rp2.970 per lembar pada akhir perdagangan pekan lalu atau terdapat unrealized profit sebanyak 2,41%. Senada dengan saham SMDR, trading saham BBTN akan masih berlanjut pada pekan ini.

“Jangan lupa terus investasi dan batasi potensi kerugian dengan selalu memasang stop loss. Cuan party, enggak cuan ngopi,” tutup OMFin.