IHSG Berpeluang Rebound di Hari Terakhir Oktober 2022, Inilah 4 Saham yang Direkomendasikan BNI Sekuritas
- Andri pun mengatakan bahwa apabila IHSG bisa ditutup harian di atas level 6.890, rebound berpeluang untuk terjadi dengan target 7.091 – 7.135. Apabila gagal menembus level tersebut, IHSG berpotensi menuju 6.958 – 6.902.
Pasar Modal
JAKARTA – Head of Technical Analyst Research PT Bank Negara Indonesia (BNI) Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami rebound pada perdagangan hari terakhir Oktober 2022 dan ada empat saham yang direkomendasikan olehnya.
Menurut Andri, IHSG berada dalam tren bullish selama levelnya berada di atas 6.995. Secara teknikal, indikator MACD mengindikasikan bullish, stochastic menunjukkan overbought, di atas support 7.017, sementara candlestick membentuk pola Hanging Man.
Andri pun mengatakan bahwa apabila IHSG bisa ditutup harian di atas level 6.890, rebound berpeluang untuk terjadi dengan target 7.091 – 7.135. Apabila gagal menembus level tersebut, IHSG berpotensi menuju 6.958 – 6.902.
- ESG Award: Pengelola Alfamart, Sumber Alfaria Raih Predikat Sustainability dalam TrenAsia ESG Excellence 2022
- Presiden Jokowi Luncurkan Platform Dunia Virtual Jagat Nusantara
- Inilah 7 Perusahaan Terbesar di Dunia yang Dimulai dari Garasi
“Level resistance pada perdagangan Senin 31 Oktober 2022 di level 7.080, 7.135, 7.167, 7.217 dengan support 7.037, 7.016, 6.958, 6.917. Perkiraan range pada perdagangan hari ini di rentang 7.010 - 7.100,” tulis Andri dikutip dari riset harian BNI Sekuritas, Senin, 31 Oktober 2022.
Sebagai informasi, pada perdagangan Jumat, 28 Oktober 2022, IHSG ditutup melemah 0,5% ke level 7.056,04 sementara dalam hitungan sepekan, IHSG menguat 0,22%.
Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengungkapkan, bursa regional Asia Pasifik tengah mengalami koreksi, salah satunya Bursa Saham Hongkong Hang Seng yang terkoreksi hingga 3,66%.
Kinerja bursa lainnya yang tercermin dari SSE Composite Index (Shanghai) dan Shenzen Index (Tiongkok) pun terkoreksi masing-masing sebesar 2,25% dan 3,24%.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan Asia masing-masing menjadi 4,0% dan 4,3% pada tahun 2022 dan 2023 karena dampak pengetatan moneter global, peningkatan inflasi, dan perlambatan di China.
Di Amerika Serikat, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 2,59%, dan begitu juga dengan S&P yang naik 2,54. Indeks Nasdaq pun menguat sebesar 2,87%.
“Bursa AS menguat tajam karena data ekonomi AS yang menggembirakan dan prospek kinerja yang lebih cerah menjelang pertemuan Federal Reserve pekan ini. Bursa Eropa juga mengalami kenaikan setelah kenaikan suku bunga bank sental Eropa dan rilis kinerja emiten,” ujar Maxi.
- Anti Resesi, 5 Bisnis Ini Bisa Jadi Ladang Cuan Saat Ekonomi Tak Menentu
- Investor Buat Surat Terbuka, Minta Mark Zuckerberg Menyerah Pada Meta
- Mengandung Zat Berbahaya, Unilever Tarik Dry Shampoo Dove hingga TRESemme di AS
Untuk perdagangan Senin, 31 Oktober 2022, berikut ini empat saham yang direkomendasikan oleh BNI Sekuritas:
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Resistance : Rp 4.640, Rp 4.670, Rp 4.700, Rp 4.750.
Support: Rp 4.600, Rp 4.570, Rp 4.540, Rp 4.500.
Rekomendasi: Buy If Break Rp 4.630, target Rp 4.670, Rp 4.700. Stop loss di bawah Rp 4.530.
2. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Resistance : Rp 5.050, Rp 5.100, Rp 5.150, Rp 5.225.
Support: Rp 4.940, Rp 4.880, Rp 4.830, Rp 4.770.
Rekomendasi: Buy on Support target Rp 5.100, Rp 5.225. Stop loss di bawah Rp 4.800.
3. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)
Resistance : Rp 184, Rp 188, Rp 194, Rp 200.
Support: Rp 178, Rp 174, Rp 170, Rp 165.
Rekomendasi: Buy If Break Rp 182, target Rp 188, Rp 194. Stop loss di bawah Rp 173
4. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Resistance : Rp 1.930, Rp 1.950, Rp 2.005, Rp 2.065.
Support: Rp 1.890, Rp 1.865, Rp 1.815, Rp 1.720.
Rekomendasi: Buy Rp 1.895- Rp 1.900, target Rp 1.950, Rp 1.965. Stop loss di bawah Rp 1.850.