Karyawan melintas dengan latar layar  pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa, 27 Juli 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Pasar Modal

IHSG Berpotensi Bearish, Reliance Sekuritas Punya 8 Saham Pilihan Berikut Ini

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami tekanan dengan support resistance 6.159 – 6.262 pada perdagangan Senin, 9 Agustus 2021.
Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami tekanan dengan support resistance 6.159 – 6.262 pada perdagangan Senin, 9 Agustus 2021. Minimnya katalis turut memengaruhi pergerakan indeks pada awal pekan ini.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi mengatakan bahwa IHSG bergerak membentuk pola candlestick bearish meeting line dengan potensi terkoreksi jangka pendek. Menurutnya, level support psikologis 6.200 akan menjadi konfirmasi pergerakan hari ini.

“Indikator Stochastic dan RSI memiliki arah pergerakan yang menjenuh pada area overbought. Indikator MACD bergerak mendekati overvalue dengan potensi histogram yang divergence negatif,” ujarnya melalui riset harian yang diterima TrenAsia.com, Senin, 9 Agustus 2021.

Meskipun indeks komposit diperkirakan tertekan, Lanjar tak lupa merekomendasikan sejumlah saham yang menurutnya layak untuk disimak. Antara lain CTRA, HRUM, ICBP, INCO, MCAS, SILO, WSBP, dan UNTR.

Sebelumnya, IHSG ditutup terkonsolidasi melemah tipis sebesar 0,03% ke level 6.203,43 pada akhir perdagangan Jumat, 6 Agustus 2021. Saham-saham di sektor perbankan menjadi penekan pergerakan pada akhir pekan lalu.

Saham BBCA, BBRI, BMRI dan AGRO tertekan lebih dari 2% dan menjadi laggard alias pemberat pergerakan IHSG pada hari itu. Indeks sektor keuangan, kesehatan masing-masing terkoreksi 0,86% dan 0,52%. Sedangkan, sektor industri dan teknologi masing-masing menguat 1,09% dan 3,16%.

Pelaku pasar seakan mengambil langkah aman pascapenguatan yang terjadi sejak awal pekan lalu. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp127,51 miliar dengan saham BUKA yang menjadi top net sell value sebesar Rp246,59 miliar.