<p>Karyawan berktivitas dengan latar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di atas 5.000 dan parkir di zona hijau dengan menguat 0,85 persen ke level 5.176,099 pada akhir sesi. Sebanyak 213 saham menguat, 217 terkoreksi, dan 161 stagnan, IHSG mengalami penguatan seiring dengan sentimen Omnibus Law dan langkah Bank Indonesia untuk pemulihan ekonomi. Selain itu, rencana merger bank BUMN syariah turut mendorong saham-saham perbankan lainnya, dan mengisi jajaran top gainers hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

IHSG Berpotensi Bergerak Negatif, Valbury Sekuritas Rekomendasi Saham Komoditas

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak negatif pada perdagangan Selasa, 12 Oktober 2021.
Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak negatif pada perdagangan Selasa, 12 Oktober 2021. Sejumlah sentimen turut memengaruhi perdagangan hari ini.

Berdasarkan riset Valbury Sekuritas Indonesia indeks komposit akan bergerak pada rentang support level 6.439, 6.418, dan 6384. Sementara itu, resistance level pada kisaran 6.493, 6.527, serta 6.548.

"IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan hari ini, Selasa, 12 Oktober 2021, kendati katalis terbilang variatif baik dari internal dan eksternal bagi pasar modal Indonesia," tulis riset tersebut.

Sentimen pasar dari dalam negeri di antaranya realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai 55,9% hingga 8 Oktober 2021. Di kluster kesehatan sudah 49,7% atau Rp106,87 triliun, kluster perlindungan sosial ada Rp121,5 triliun atau 65,1%.

Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani defisit anggaran Indonesia dapat menyempit menjadi kurang dari 5,4% dari produk domestik bruto (PDB) tahun ini karena ledakan komoditas dan pemulihan ekonomi setelah gelombang COVID-19 yang paling mematikan.

"Pemerintah telah meningkatkan anggaran bantuan COVID-19 untuk menanggapi kasus yang meningkat. Prospek defisit anggaran sebelumnya untuk tahun 2021 adalah 5,82 persen dari PDB," tambahnya.

Adapun sentimen pasar dari luar negeri adalah adanya kenaikan batas utang Amerika Serikat (AS) untuk menghindari gagal bayar setelah senator setuju meningkatkan batas utang sebesar US$80 miliar atau setara Rp6.864 triliun (asumsi kurs Rp14.300) yang akan mencakup AS hingga awal Desember 2021.

Rekomendasi Saham

ANTM: Trading Buy
• Close 2420, TP 2470
• Boleh buy di level 2390-2420
• Resistance di 2470 & support di 2390
• Waspadai jika tembus di 2390
• Batasi risiko di 2350

TINS: Trading Buy
• Close 1685, TP 1725
• Boleh buy di level  1630-1685
• Resistance di 1725 & support di 1630
• Waspadai jika tembus di 1630
• Batasi risiko di 1595

INCO: Trading Buy
• Close 5025, TP 5150
• Boleh buy di level  5000-5025
• Resistance di 5150 & support di 5000
• Waspadai jika tembus di 5000
• Batasi risiko di 4920

UNTR:  Trading Buy
• Close 26350, TP 26875
• Boleh buy di level  25900-26350
• Resistance di 26875 & support di 25900
• Waspadai jika tembus di 25900
• Batasi risiko di 25725

PTBA:  Trading Buy
• Close 2840, TP 2890
• Boleh buy di level  2790-2840
• Resistance di 2890 & support di 2790
• Waspadai jika tembus di 2790
• Batasi risiko di 2750

ADRO:  Trading Buy
• Close 1915, TP 1950
• Boleh buy di level  1845-1915
• Resistance di 1950 & support di 1845
• Waspadai jika tembus di 1845
• Batasi risiko di 1820