<p>Awak Media beraktivitas dengan latar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jum&#8217;at, 17 Juli 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatat koreksi 0,21 persen di akhir sesi pertama perdagangan Jumat 17 Juli 2020. Kekhawatiran terkait gelombang kedua penyebaran virus corona (Covid-19) dan aksi ambil untuk atau profit taking dinilai menjadi penyebab koreksi indeks. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

IHSG Berpotensi Cetak Rekor Lagi, Intip Menu Saham Hari Ini

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi untuk menguat dengan mencatatkan all time highnya kembali pada perdagangan Kamis, 17 Februari 2022

Pasar Modal

Merina

Merina

Author

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi untuk menguat dengan mencatatkan all time high-nya kembali pada perdagangan Kamis, 17 Februari 2022, setelah ditutup menghijau pada perdagangan sebelumnya di level 6.850.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengungkapkan dalam risetnya, meskipun IHSG berpotensi menguat investor harus tetap waspada pada risiko koreksi wajar.

"Hari ini masih akan diwarnai oleh upaya IHSG untuk mencatatkan all time highnya kembali, namun selama IHSG belum mampu ditutup di atas resisten level terdekat maka para investor masih harus waspada terhadap risiko koreksi wajar yang  masih mungkin terjadi," ujarnya melalui riset yang diterima Kamis, 17 Februari 2022.

Di sisi lain, koreksi wajar tersebut masih dapat dimanfaatkan untuk investasi jangka pendek atau trading, melihat dari sisi perekonomian dalam negeri yang masih stabil.

Dengan analisa tersebut, William telah memilih saham milik BBCA, TBIG, AALI, SMGR, ITMG, BBNI, JSMR, AKRA sebagai rekomendasi saham hari ini.

Secara teknikal, Indeks harini berpotensi bergerak di kisaran 6.698 - 6.876.

Sebelumnya IHSG berhasil menguat pada perdagangan Rabu, 16 Februari 2022 di level 6.850 naik 0,63% atau 42.701 poin. Pergerkan tersebut terjadi saat 329 saham berhasil menanjak, 195 saham terkoreksi dan 155 saham lainnya stagnan.