IHSG Berpotensi Konsolidasi di Tengah Ancaman Inflasi, Berikut 7 Saham Rekomendasi Hari Ini
- CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan bahwa pola gerak IHSG terlihat kembali dalam rentang konsolidasi wajar pascamencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejara (all time high/ATH) secara intraday.
Pasar Modal
JAKARTA – Pasar saham Indonesia masih memberikan tanda-tanda positif di tengah terjadinya inflasi. Namun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami konsolidasi pada perdagangan Selasa, 12 April 2022.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan bahwa pola gerak IHSG terlihat kembali dalam rentang konsolidasi wajar pascamencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejara (all time high/ATH) secara intraday.
Menurutnya, potensi risiko terhadap terjadinya koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai. Namun arus deras aliran modal asing (capital inflow) yang tercatat masuk ke dalam pasar modal Indonesia masih menjadi salah satu faktor penunjang kenaikan IHSG.
- PGAS Targetkan 154 Ribu Sambungan Gas Rumah Tangga di Jakarta pada 2022
- Disulut IPO GoTo, Kinerja 5 Saham Emiten Afiliasi Gojek-Tokopedia jadi Moncer
- SpaceX Berangkatkan Tiga Pengusaha Kaya ke Luar Angkasa
“Hari ini IHSG berpotensi terkonsolidasi pada rentang support resistance 7.165 – 7.357,” tulis dia melalui riset harian yang diterima TrenAsia.com, Selasa, 12 April 2022.
Berdasarkan analisis tersebut, William merekomendasikan saham-saham yang menurutnya layak disimak dan dapat menjadi pertimbangan para investor. Di antaranya ICBP, TLKM, ITMG, BBNI, AKRA, LSIP, dan KLBF.
Sebelumnya, indeks komposit sempat kembali menyentuh level ATH secara intraday menuju level 7.355,30 pada perdagangan Senin, 11 April 2022. Walaupun begitu, IHSG harus ditutup terkoreksi sehat sekitar 0,10% pada kisaran 7.203,79 di awal pekan ini.
Dalam sehari, terdapat 154 saham menguat, 412 saham ditutup pada zona merah, dan 128 saham lainnya berada pada posisi stagnan. Di saat bersamaan, kapitalisasi pasar bursa Indonesia mencapai Rp9.401,63 triliun.