Karyawan beraktivitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Rekomendasi

IHSG Berpotensi Melemah Terbatas, Saham MBMA, ASII, dan TLKM Menarik Disimak

  • Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan IHSG bakal mengalami pelemahan terbatas. Meski begitu, mereka memprediksi saham MBMA, ASII dan TLKM siap memberikan keuntungan.
Rekomendasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat, 19 April 2024, bakal mengalami pelemahan terbatas. Meski begitu, mereka memprediksi saham MBMA, ASII dan TLKM siap memberikan keuntungan. 

Analisa perusahaan efek tersebut, IHSG akan bergerak pada support dan resistance di level 7.100 – 7.200. “Namun hati hati, potensi koreksi berpotensi terjadi,” tulis Pilarmas dalam riset harian pada Jumat, 19 April 2024. 

Apa sentimen yang membuat IHSG bakal mengalami pelemahan terbatas? Pada perdagangan sebelumnya, IHSG menguat 35 poin (0,50%) ke level 7.166. Penguatan IHSG ditopang oleh naik tajamnya sektor keuangan sebesar 0,82%.   

Meskipun pasar telah mencatat hasil positif untuk saham dan obligasi, kata Pilarmas, rasanya masih terlalu awal untuk merasa lega. Hal ini disebabkan oleh pernyataan Jerome Powell kemarin, yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga akan tetap rendah lebih lama. 

Sementara pejabat The Fed New York, John Williams, menunjukkan bahwa pemangkasan tingkat suku bunga mungkin tidak akan terjadi. “Begitupun dengan pejabat The Fed Atlanta Raphael Bostik yang menambahkan tidak ada ruang pemangkasan tingkat suku bunga hingga akhir 2024,” tulis Pilarmas.

Tidak hanya sampai di situ, Neel Kashkari, pejabat dari The Fed Minneapolis, juga menyampaikan bahwa The Fed berpotensi untuk mempertahankan tingkat suku bunga hingga akhir tahun 2024. 

Pernyataan ini menjadi keyakinan baru yang berpotensi mengubah persepsi dan harapan para pelaku pasar serta investor terkait kemungkinan pemangkasan tingkat suku bunga The Fed tahun ini.

“Apabila The Fed tidak jadi menurunkan tingkat suku bunga, maka ada beberapa variabel proyeksi yang akan mengalami perubahan. Pergerakan pasar berpotensi kembali cenderung flat hari ini, meskipun ada ruang penguatan yang lebih besar untuk terjadi,” tambah Pilarmas.

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)

  • Last price: 565
  • Support: 535
  • Resistance: 605
  • Target: 600

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)

  • Last price: 1.230
  • Support: 1.200
  • Resistance: 1.26
  • Target: 1.255

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) 

  • Last price: 9.650
  • Support: 9.300
  • Resistance: 10.000
  • Target: 9.975

PT Astra International Tbk (ASII)

  • Last Price: 5.100
  • PER : 6,10x
  • Support: 5.045
  • Resistance: 5.325
  • Target: 5.000 (short term) 5.450 (long term)
  • Exit: 5.350 (short term) 4.900 (long term)

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

  • Last Price: 3.250
  • PER : 13,30x
  • Support: 3.150
  • Resistance: 3.410
  • Target: 3.060
  • Exit: 4.240