IHSG Berpotensi Rebound, Saham INCO, BRIS dan BUKA Layak Diburu
- IHSG berpotensi rebound dan bergerak fluktuasi di level 7.250-7.330. Saham-saham seperti INCO, BRIS, dan BUKA dapat dipertimbangkan untuk diburu.
Rekomendasi
JAKARTA - Phintraco Sekuritas memproyeksikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa, 20 Februari 2023, akan berpotensi rebound dan bergerak fluktuasi di level 7.250-7.330. Saham-saham seperti INCO, BRIS, dan BUKA dapat dipertimbangkan untuk diburu.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 19 Februari 2023, IHSG mengalami penurunan sebesar 38,84 poin (0,53%) dan ditutup pada level 7.296. Bahkan, saham blue chip perbankan juga ikut tertekan antara lain BMRI turun 0,69%, BBCA menurun 0,75%, BBRI melemah 0,81%, BBNI melemah 2,08%.
Selain terjadi pelemahan pada saham blue chip perbankan, sesi tersebut juga mencatat penurunan pada beberapa indeks lainnya. Indeks LQ45 mengalami penurunan sebesar 0,32% ke 1.003,375, indeks JII melemah 0,58% ke 520,591, indeks IDX30 mengalami penurunan sebesar 0,28% ke 510,577, dan indeks MNC36 turun 0,33% ke 382,372.
- 7 Tanda Smartphone Anda Mungkin Terinfeksi Virus atau Malware
- China Bangun Teleskop Spektroskopi Raksasa untuk Eksplorasi Exoplanet
- Prestasi Pertama Artis Asia, Jungkook BTS Sabet Penghargaan People’s Choice Award
Namun, analis dari Phintraco Sekuritas menyatakan bahwa dalam perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan mengalami kenaikan kembali menuju level dukungan dinamisnya di MA5, seiring dengan adanya penyempitan positif pada slope MACD.
"Indikator Stochastic RSI sudah berada di overbought area. Sehingga IHSG diproyeksikan akan cenderung bergerak fluktuasi di rentang 7.250-7.330 pada Selasa,” papar perusahaan efek tersebut dalam risetnya dikutip pada Selasa, 19 Februari 2024.
Selain analisis teknikal, perusahaan efek tersebut juga meyakini bahwa pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen dalam negeri terkait rilis data ekonomi penting, yaitu suku bunga acuan Bank Indonesia pada Rabu, 21 Februari 2024.
Proyeksi menunjukkan suku bunga diperkirakan tetap berada di level 6,00%. Meskipun begitu, menurut mereka, para investor tengah memperhatikan risalah kebijakan Bank Indonesia untuk melihat apakah ada rencana penurunan suku bunga dan bagaimana pandangan Bank Indonesia terhadap kondisi makroekonomi Indonesia.
- 4 Strategi Menghadapi Percakapan Sulit di Tempat Kerja
- IHSG Rawan Melemah, Saham SIDO Hingga BREN Layak Dipantau
- Mega Korupsi PT Timah (Part 1): 6 Tahun, Pendapatan TINS Capai Rp76,4 T, Tapi Laba Bersihnya Cuma Rp1,2 T
IHSG juga dipengaruhi sentimen mancanegara, misalnya proyeksi rilis data U.S. Conference Board Leading Index MoM Januari menunjukkan penurunan dari -0,10% menjadi -0,30%. Indikator ini menggambarkan proyeksi kegiatan ekonomi, sehingga menjadi faktor sentimen negatif terhadap kinerja ekonomi di pasar global.
Sementara itu sentimen dari kawasan Asia, investor memperhatikan publikasi data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Korea Selatan pada pagi hari Selasa, 20 Februari 2024, karena negara tersebut merupakan salah satu anggota G20. Secara total, IKK Korea Selatan meningkat dari 97,2 menjadi 101,6 antara November 2023 dan Januari 2024.
Oleh karena itu, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang patut dicermati pada hari ini antara lain AUTO, BRIS, BUKA, INCO, dan JSMR. Berikut historis data penutupan perdagangan satu hari yang lalu.
PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
Berdasarkan data IDX Mobile saham INCO pada perdagangan Senin, 19 Februari 2024, berhasil ditutup di level Rp3.850 per saham. Nominal tersebut menguat sebesar 4,34% dari harga pembukaannya.
Dalam hal variasi pergerakan harga, pada sesi tersebut, INCO berfluktuasi di kisaran harga antara Rp3.610 hingga Rp3.890 per saham. Sementara itu, kapitalisasi pasar emiten pertambangan nikel ini, yang rencananya diakuisisi oleh MIND ID tembus Rp38,25 triliun.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Emiten perbankan syariah yang menggunakan kode saham BRIS berhasil menutup perdagangan kemarin di level Rp2.380 per saham. Nominal tersebut menguat 2,15% dari harga pembukaannya di level Rp2.330 per saham.
Dari sisi pergerakan harga, BRIS berfluktuasi di level Rp2.290 per saham hingga Rp2.410 per saham. Adapun kapitalisasi pasar emiten perbankan syariah dengan laba terbesar pada 2023 ini sukses mencapai angka Rp108,6 triliun.
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
Emiten perniagaan elektronik BUKA atau biasa dikenal Bukalapak sukses menutup perdagangan di level Rp169 per saham. Nominal ini mengalami kenaikan sebesar 0,60% dari harga pembukaannya Rp168 per saham.
Dari sisi pergerakan harga, saham BUKA bergerak konstan di kisaran angka Rp162-170 per saham. Pada sesi tersebut e-commerce Bukalapak ini sukses mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar Rp17,42 triliun.