IHSG Cenderung Menurun Saat Ramadan, Ini 5 Tips Investasi Anti-Boncos
- IHSG menjelang bulan Ramadan sukses menembus level tertingginya. Apakah tren penguatan ini akan terjadi hingga Lebaran?
Rekomendasi
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang bulan Ramadan sukses menembus level tertingginya, dengan penguatan 0.11% ke posisi 7.381,9. Angka ini juga menguat dibandingkan rekor hari sebelumnya.
Pertanyaannya, apakah tren penguatan IHSG akan terjadi selama bulan Ramadan? Community Lead IPOT Angga Septianus mengakui bahwa selama terpusat, perhatian banyak orang cenderung terpusat pada amal dan kegiatan keagamaan.
Sehingga minat akan investasi mengalami penurunan, kata Angga, mengacu data historis, volume transaksi IHSG cenderung mengalami penurunan sekitar 20-40% selama bulan Ramadan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
- Hilal Awal Ramadan 1445 H Masih Rendah, Secara Teori Tidak Terukyat
- Minuman Ini Bisa Cegah Resiko Alzheimer
- Mengenang SD Inpres, Genjot Angka Partisipasi Sekolah dari 60 Persen jadi 92 Persen
“Hal ini juga disebabkan oleh hari libur yang panjang sehingga para investor mengalokasikan dananya untuk konsumsi pribadi,” terangnya dalam risetnya belum lama in dikutip pada Senin, 11 Maret 2024.
Walaupun beberapa orang mungkin lebih memilih untuk menjaga stabilitas keuangan dan menunda keputusan investasi, Angga menekankan bahwa sebagian masyarakat tetap memilih untuk berinvestasi, bahkan dengan modal kecil. Memulai investasi selama bulan Ramadan juga dapat diartikan sebagai bentuk pertobatan atau upaya perbaikan dalam pengelolaan keuangan.
"Memulai investasi di Bulan Ramadan bisa menjadi langkah positif menuju perbaikan keuangan pribadi dan peningkatan pengelolaan finansial," ungkap Angga. Untuk mewujudkan niat baik untuk memulai investasi di Bulan Ramadan, berikut ini Angga memberikan lima tips bijak investasi di Ramadan, yaitu:
1. Mulai dengan Nominal Kecil
Jangan terburu-buru untuk berinvestasi dengan modal besar. Mulailah dengan nominal kecil sesuai dengan kemampuan keuangan, seperti dari uang yang disisihkan dari budget uang makan siang selama puasa. Memulai investasi dengan modal kecil memungkinkan kamu untuk merasakan dan memahami proses investasi dengan baik.
2. Kendalikan Lapar Mata
Banyak yang merasa kesulitan mengelola keuangan dan menyisihkannya untuk investasi selama bulan Ramadan, padahal masalah ini seringkali muncul karena sulit menahan diri dari godaan atau lapar mata. So, kendalikan diri dari godaan yang hanya berdasarkan keinginan semata dan bukan kebutuhan serta lapar mata selama Ramadan supaya tetap bisa investasi.
3. Tetapkan Tujuan dan Pahami Risiko
Tentukan tujuan investasi dengan jelas. Apakah ingin mengumpulkan dana untuk pendidikan anak, pensiun, atau tujuan jangka panjang lainnya? Investasi tanpa tujuan biasanya hanya sebatas wacana terus. Menetapkan tujuan akan membantu membuat strategi investasi yang sesuai.
Selain itu, sebelum memulai investasi pahami juga risiko yang mungkin dihadapi dan potensi keuntungan yang dapat diraih. Pelajari instrumen investasi yang berbeda dan tentukan seberapa besar risiko yang dapat diterima.
4. Pelajari Jenis Reksa Dana
Langkah awal untuk memula investasi adalah investasi reksa dana. Terlebih, investasi bisa dilakukan dengan modal yang sangat terjangkau. Dengan Rp100.000 saja investasi reksa dana sudah bisa dilakukan.
Investasi reksa dana ini benar-benar cocok untuk investor pemula dan mudah dilakukan secara online, seperti di platform jual-beli reksa dana IPOT Fund milik PT Indo Premier Sekuritas yang sudah terintegrasi di aplikasi IPOT. Pahami dengan seksama jenis-jenis reksa dana yang tersedia. Ada reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran. Tipnya yakni pilih reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi.
5. Lakukan Riset
Riset menyeluruh tentang reksa dana perlu dipertimbangkan. Tinjau kinerja historisnya, biaya-biaya terkait, dan kebijakan investasinya. Informasi ini dapat membantu investor pemula membuat keputusan yang lebih terinformasi.