Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa, 27 Juli 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

IHSG Dibayangi Aksi Jual, Rekomendasi Saham ARTO, EMTK, dan BRPT

  • Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan IHSG bergerak break out support moving average (MA) 50 hari setelah gagal mengonfirmasi whipsaw pada MA 20 hari.

Bursa Saham

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami tekanan pada perdaganagn Jumat, 27 Agustus 2021. Minimnya katalis positif akan memengaruhi pergerakan indeks pada akhir pekan ini.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan IHSG bergerak break out support moving average (MA) 50 hari setelah gagal mengonfirmasi whipsaw pada MA 20 hari. Sinyal ini memberikan indikasi pelemahan lanjutan yang akan kembali menguji support MA 200 hari. 

Sementara itu, kata dia, momentum pergerakan dari indikator stochastic dan RSI menjenuh pada area overbought. Sehingga, indeks diperkirakan masih akan diwarnai aksi jual dan tekanan pergerakan dengan support resistance 6.012 – 6.108. 

“Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya ADRO, BBRI, INDY, PTBA, UNTR, dan LPPF,” ujarnya melalui riset harian yang diterima TrenAsia.com, Jumat, 27 Agustus 2021. 

Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 0,90% menuju level 6.058,08 pada akhir sesi perdagangan Kamis, 26 Agustus 2021.Indeks sektor keuangan, infrastruktur, material dasar tertekan lebih dari sepersen dengan saham ARTO, BMRI, BBCA, EMTK, SMGR, BRPT, dan UNVR menjadi pemberat indeks.

Tampaknya, investor melakukan aksi tunggu beberapa data ekonomi Amerika Serikat sabagai petunjuk arah keputusan taper tantrum yang akan disinggung the Fed akhir pekan ini. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp273,46 miliar.