IHSG Dibayangi Hiperinflasi, Cermati Saham Komoditas Ini
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menerima dampak negatif dari hiperinflasi yang akan mengancam perekonomian Indonesia pada September 2022.
Pasar Modal
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menerima dampak negatif dari hiperinflasi yang akan mengancam perekonomian Indonesia pada September 2022.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Anissa Septiwijaya mengatakan, kenaikan harga komoditas di tengah ketidakpastian ekonomi Indonesia saat ini dinilai sangat menguntungkan terutama pada ekspor batu bara dan CPO.
"Adapun saham yang menarik pada kondisi saat ini ialah saham komoditas batu bara. Hal itu berdasarkan dari harga batu bara global masih berfluktuasi pada level harga yang tinggi dan didukung permintaan yang tinggi," kata Anissa saat dihubungi TrenAsia, Jumat, 19 Agustus 2022.
- Inflasi AS Turun dan Harga Minyak yang Terungkit Dorong Penguatan Rupiah hingga 105 Poin
- Terkuaknya Misteri Bola Api Hijau yang Tampak di Langit Selandia Baru
- Minta Subsidi Rp13 Triliun Untuk Starlink, Elon Musk Pulang dengan Tangan Hampa
Dari alasan tersebut membuat katalis positif bagi produsen batu bara domestik seperti ITMG dan ADRO yang memiliki porsi ekspor besar.
Selain hiperinflasi yang mengancam Indonesia di kisara 10%-12%, perlambatan ekonomi global menjadi tantangan lain perekonomian Indonesia. Namun, data ekonomi Indonesia justru memperlihatkan hasil positif yang akhirnya mengerek katalis positif bagi IHSG.
Lalu, inflasi di Indonesia secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juli 2022 tercatat sebesar 4,94%.
Namun, inflasi inti domestik secara tahunan dinilai masih terjaga di level 2,86% sehingga Bank Indones (BI) masih memiliki ruang untuk menahan suku bunga di level 3,5%. Serta langkah pemerintah untuk menaiikan subsidi sebagai upaya pengendalian infalsi.