Karyawan berkatifitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

IHSG Dibuka Lesu, Saham BMRI, BBCA hingga BBNI Melemah

  • IHSG dibuka lesu kurang lebih 1,63%. Ini diikuti penurunan harga saham perbankan jumbo seperti BMRI, BBCA hingga BBNI.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka lesu kurang lebih 1,63% ke level 7168,36 pada perdagangan sesi I hari Selasa, 16 April 2024. Pelemahan IHSG juga diikuti penurunan harga saham perbankan jumbo seperti BMRI, BBCA hingga BBNI. 

Berdasarkan data RTI Business, pukul 9:21 WIB, IHSG bergerak di kisaran 7.006 – 7.285. Dalam periode tersebut, terdapat 378 saham yang mengalami penurunan nilai, 142 saham stagnan, sementara hanya 105 saham yang berhasil mencatat kenaikan nilai.

Mengacu data tersebut, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) jadi perbankan jumbo dengan penurunan nilai saham tertinggi sebesar 2,93% ke level Rp6.625 per saham. Adapun PER saham ini di angka 11.23 dan PBVR di level 2,37. 

Sementara itu, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga menurun 2,80% ke level Rp9.550 per saham. Adapun PER saham perbankan swasta yang identik warna biru ini berada di angka 24.20 dan PBVR di level 4.86. 

Selanjutnya saham PT Bank Rakyat Indonesia TBK (BBRI) juga tercatat mengalami penurunan yang lumayan besar, yakni 1,77% ke level Rp5.550 per saham. Adapun PER saham ini di angka 14.00 dan PBVR di angka 2.70.

Dari ketiga perbankan jumbo, hanya saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang mengalami penurunan paling tipis, yakni 0.94% ke level Rp5.250 per saham. Adapun PER saham perbankan identik warna oranye ini di angka 9.36 dan PBVR 1.30. 

Sentimen IHSG

Sebelumnya, Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama, Kiswoyo mengatakan IHSG pada pekan pasca libur panjang lebaran diperkirakan cenderung melemah, seiring sentimen dari global yang sangat sensitif. 

Salah satunya, dampak dari ketegangan di Timur Tengah menyusul konflik bersenjata antara Iran dan Israel. “Konflik antara Iran dan Israel akan berimbas ke harga minyak dan gas dunia. Selain itu, pelarangan perdagangan nikel Rusia di London Metal Exchange (LME) juga akan memengaruhi pergerakan IHSG,” kata Kiswoyo, dalam risetnya dikutip Selasa, 16 April 2024.

Dia menegaskan, pergerakan IHSG juga akan terpengaruh oleh kondisi perdagangan bursa Eropa dan Amerika Serikat. “Jika IHSG terkoreksi, investor bisa mulai mengakumulasi saham-saham blue chips sambil menunggu laporan keuangan emiten kuartal I-2024,” tuturnya.

Pandangan berbeda disampaikan CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya. Dia mengungkapkan bahwa IHSG masih terlihat cukup memiliki energi untuk kembali menguat. 

“Kisaran pergerakan IHSG pada perdagangan Selasa, 16 April 2024, diperkirakan pada level 7.254-7.301,” jelas William dalam riset harian yang dipublikasikan Senin, 15 April 2024, kemarin,

William menjelaskan, secara teknikal IHSG telah berhasil menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik. Hal itu juga ditopang oleh beberapa faktor, di antaranya capital inflow secara year to date (ytd) ke pasar saham Indonesia, serta jelang rilis neraca perdagangan yang bakal turut mewarnai pola gerak IHSG.

Perusahaan efek tersebut pun memberikan rekomendasi saham pilihan dari berbagai sektor seperti BBCA perbankan, ASII otomotif, INDF ritel makanan, JSMR transportasi, dan BSDE hingga PWON properti.