Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

IHSG Dibuka Tancap Gas, Saham BREN hingga BBNI Langsung Melenting

  • IHSG dibuka langsung tancap gas naik 0,83% ke level 7223,96. Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sukses melenting.
Bursa Saham
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu, 17 April 2024, dibuka berhasil menguat 59.16 poin atau naik 0,83% ke level 7223,96. Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sukses melenting. 

Data RTI Business, pukul 9:10 WIB, IHSG bergerak di kisaran 7.197-7.230. Dalam periode tersebut, 216 saham mengalami kenaikan nilai, sementara 168 saham mengalami penurunan, dan 185 saham lainnya stagnan dalam pergerakan harga. 

Di tengah pelemahan nilai Rupiah terhadap Dolar, saham-saham perbankan blue chips yang pada perdagangan sebelumnya mengalami penurunan, kini mulai menunjukkan kebangkitan. Salah satunya, saham BBNI melonjak 2.40% ke level Rp5.325 per saham.

Saham perbankan blue chips lainnya seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang pada perdagangan sebelumnya tertekan aksi jual bersih asing atau net sell, juga menunjukkan kebangkitan dengan kenaikan masing-masing 1,32% dan 2,34%. 

Sementara itu, saham BREN juga berhasil melesat 6,02% ke level Rp7.925 per saham. Bahkan, nilai emiten energi baru terbarukan ini mendekati level tertingginya sebesar Rp8.025 yang dicapai pada Januari 2024 lalu. 

Harga saham itu mendorong kapitalisasi pasar BREN mencapai Rp1.056 triliun, terbesar kedua setelah BBCA dengan market cap Rp1.183 triliun di peringkat pertama. Itu artinya, emiten Prajogo Pangestu ini berhasil melampaui market cap BBRI yang berada di level Rp825,99 triliun.

Di sisi lain, saham emiten minyak bumi dan gas yang terpengaruh sentimen konflik Israel dan Iran di Timur Tengah mengalami pergerakan variasi harga yang berbeda. Contohnya, saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang naik 1,10% ke level Rp1.835 per saham. 

Begitu juga dengan saham PT Elnusa Tbk (ELSA) yang terkerek naik 0,49% ke level Rp410 per saham. Namun, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang masing-masing bergerak stagnan dan melemah.

IHSG Ambruk

Pada Selasa, 16 April 2024, atau perdagangan pertama usai libur panjang lebaran IHSG ditutup ambruk. Hal ini seiring dengan kekhawatiran investor atas serangan Iran ke Israel akan menyebabkan perang lebih luas.

Kekhawatiran ekonomi akan semakin lemah karena konflik tersebut juga seiring dengan harapan penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve atau The Fed, semakin meredup karena inflasi yang meningkat. 

Ketidakpastian tersebut membuat investor menarik diri dari pasar berisiko dan memilih safe haven seperti emas dan dolar AS. IHSG tercatat ditutup turun 1,68% ke posisi 7.164,81. IHSG berhasil memangkas koreksinya setelah pada awal sesi I sempat anjlok lebih dari 2%.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan kemarin mencapai sekitar Rp23,01 triliun dengan melibatkan 24,69 miliar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,8 juta kali. Sebanyak 165 saham naik, 457 saham turun, dan 175 saham stagnan.

10 Besar Net Sell Selasa

Investor asing melakukan penjualan bersih jumbo sebesar Rp2,48 triliun di seluruh pasar. Rinciannya, sebesar Rp2,46 triliun di pasar reguler, dan sebesar Rp24,42 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Data RTI Business menunjukkan bahwa aksi jual bersih asing terbesar terjadi pada saham perbankan BBCA dan BBRI yang masing-masing mencatatkan transaksi Rp954,4 miliar dan Rp664,4 miliar. 

  1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) - Rp954,4 miliar
  2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) - Rp664,4 miliar
  3. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) - Rp558,3 miliar
  4. PT Astra International Tbk. (ASII) - Rp205,8 miliar
  5. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) - Rp107,3 miliar
  6. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) - Rp94,6 miliar
  7. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) - Rp65,8 miliar
  8. PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) - Rp36,5 miliar
  9. PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) - Rp36,4 miliar
  10. PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) - Rp30,6 miliar