IHSG Dibuka Turun 0,54 Persen, Ajaib Rekomendasikan Saham Ini
- IHSG dibuka turun 40,09 poin (0,54%) ke level 7.337,6. Ajaib Sekuritas memberikan rekomendasi buy untuk saham MEDC, BRIS, dan MIDI.
Rekomendasi
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun 40,09 poin (0,54%) ke level 7.337,6 pada perdagangan sesi I Selasa, 26 Maret 2024. Meski begitu, para trader tetap bisa untung gede jika memperhatikan berbagai sentimen yang telah diolah Ajaib Sekuritas melalui risetnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi awal, terpantau 183 saham menguat, 155 saham melemah, dan 195 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp11.797 triliun. Sebelumnya, Ajaib Sekuritas telah meramalkan bahwa IHSG akan bergerak mixed dan melemah terbatas dalam rentang 7.320 hingga 7.400.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan IHSG pada perdagangan hari ini akan dipengaruhi berbagai sentimen, salah satunya dari dalam negeri terkait Anggaran Belanja Pendapatan Negara (APBN) yang surplus. Perusahaan efek ini memberikan rekomendasi buy untuk saham MEDC, BRIS dan MIDI.
Baca Juga: Baca Juga: Saham BMRI hingga BBRI Layak Diburu Kala IHSG Diramal Konsolidasi
Dari dalam negeri, papar Ratih, kinerja APBN hingga 15 Maret 2024 mengalami surplus Rp 22,8 triliun atau 0,1% dari PDB dengan keseimbangan primer yang juga surplus Rp 132,1 triliun. Pendapatan negara tercatat Rp 493,2 triliun atau setara dengan 17,6% dari target.
Sementara belanja negara sebesar Rp 470,3 triliun atau terkumpul 14,1% dari pagu APBN tahun 2024. "Posisi ekonomi Indonesia yang baik dari segi konsumsi dan industri manufaktur menopang stabilitas keuangan domestik," ungkap Ratih dalam risetnya, Selasa, 26 Maret 2024.
Dari luar negeri, para pelaku pasar sedang menanti rilis indeks konsumen Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan, termasuk indeks pengeluaran konsumen (PCE index) dan Sentimen Konsumen Michigan. Rilis tersebut diharapkan memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi AS dan angka inflasinya.
Di Asia, Singapura mencatat peningkatan inflasi tahunan pada bulan Februari 2024 sebesar 3,4%. Ini merupakan kenaikan dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,9%, yang merupakan inflasi terendah dalam 2 tahun terakhir. Sementara itu, Bank Sentral Singapura (MAS) memproyeksikan bahwa inflasi utama dan inflasi inti pada tahun 2024 diperkirakan berada dalam kisaran 2,5% hingga 3,5%.
1. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
MEDC dalam major tren bullish di atas MA (20,100). Berpotensi membentuk bullish flag dan lanjutkan penguatan. Indikator stochastic berada di area jenuh jual mengindikasikan rebound dalam jangka pendek.
Harga crude oil kembali mengalami kenaikan di level USD 81,95 per barel atau naik +1,64% pada 25 Maret 2024. Kenaikan harga minyak menyusul penurunan nilai tukar dolar dan ekspektasi pelaku pasar bahwa OPEC+ akan membatasi pasokan menjadi salah satu topik pada pertemuan OPEC+ pekan depan 3 April 2024.
- Rekomendasi buy mencermati harga Rp 1.405
- Target harga: Rp 1.450
- Stop loss: < Rp 1360
2. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
BRIS dalam major tren bullish di atas MA (5,20,100). Berpotensi bullish continuation dalam fase akumulasi. Indikator stochastic crossing di area oversold indikasi rebound dalam jangka pendek.
Pertumbuhan pembiayaan syariah pada Februari 2024 tercatat 15,89% yoy. Pertumbuhan tersebut di atas target Bank Indonesia (BI), yaitu pertumbuhan kredit perbankan di tahun 2024 sebesar 10-12%. Penetrasi perbankan syariah nasional juga berpotensi tumbuh, dimana saat ini masih di bawah 10%.
- Rekomendasi Buy mengamati harga Rp 2.660
- Target harga: Rp 2.750
- Stop loss: < Rp 2.550
3. PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)
MIDI secara teknikal berpotensi breakout dari fase sideways, membentuk long white candle dan volume menguat. Indikator MACD bar histogram melemah terbatas dalam momentum akumulasi.
Sektor primer menjadi sektor yang diuntungkan saat bulan puasa dan libur Lebaran. Pasalnya konsumsi masyarakat meningkat akibat dana THR kepada pekerja yang diwajibkan pemerintah. Sementara, MIDI menargetkan jumlah penambahan Alfamidi dan Lawson baru di tahun 2024 masing-masing sebanyak 200 dan 250 gerai. Adapun belanja modal (Capital Expenditure/ Capex) di tahun 2024 mencapai Rp1,4 triliun.
- Rekomendasi Buy pada area harga Rp 434
- Target harga: Rp 448
- Stop loss: < Rp 420