IHSG Diprediksi Bergerak Sideways, 7 Saham Ini Layak Dicermati
- Pergerakan IHSG masih akan cenderung bergerak dalam rentang sideways dengan rentang 6.821 – 6.954.
Pasar Modal
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak sideways pada perdagangan Kamis, 10 Agustus 2023 akibat sejumlah risiko tekanan dan sentimen yang membayangi pasar modal Indonesia.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya melihat adanya pembalikan arah penguatan pada nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan aliran dana asing yang masuk ke Tanah Air sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd).
Menurutnya, hal ini turut memberikan sentimen bagi pergerakan indeks komposit hingga beberapa waktu mendatang. Kendati begitu diperkirakan sentimen ini hanya mampu membawa IHSG mengalami kenaikan kinerja terbatas pada hari ini.
“Pergerakan IHSG masih akan cenderung bergerak dalam rentang sideways dengan rentang 6.821 – 6.954,” ujarnya dalam riset yang diterima Kamis, 10 Agustus 2023.
- Daerah Diminta Serius Terapkan Aturan Soal Kekerasan di Sekolah
- Mutuagung (MUTU) Optimistis Prospek Bisnis TIC Akan Cerah dengan Adanya Bursa Karbon
- Venezuela Perpanjang Obligasi Demi Restrukturisasi Utang Luar Negeri
Jika pun ada koreksi wajar, kata dia, para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian pada saham-saham yang memiliki fundamental kuat dengan likuiditas tinggi.
Sejalan dengan hal tersebut, William merekomendasikan sejumlah saham yang menurutnya layak dicermati dan dikoleksi oleh para pelaku pasar, di antaranya ASII, ITMG, BBCA, BBNI, TLKM, ASRI, dan KLBF.
Sebelumnya, IHSG ditutup cenderung flat dengan peningkatan 0,09% atau hanya sekitar 6,3 poin pada akhir perdagangan Rabu, 9 Agustus 2023. Adapun total transaksi di pasar dalam satu hari perdagangan sekitar Rp9,23 triliun, capaian tertinggi sepanjang pekan berjalan.
Selain itu, IHSG sempat menembus level psikologis 6.900 dan bergerak para rentang 6.863 – 6.901. Hingga penutupan, terdapat 219 saham menguat, 304 melemah, dan 221 saham lainnya ditutup stagnan.