IHSG Diprediksi Kurang Atraktif, Ini Menu Saham yang Bisa Dikoleksi Hari Ini
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih akan kembali mengalami pelemahan dan bergerak pada resistance di level 7.123 dan posisi support ada di 7.273 pada Kamis, 22 September 2022
Pasar Modal
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih akan kembali mengalami pelemahan dan bergerak pada resistance di level 7.123 dan posisi support ada di 7.273 pada Kamis, 22 September 2022.
CEO Yugen Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, pasca berhasilnya IHSG kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya beberapa waktu yang lalu, saat ini IHSG terlihat masih berada dalam fase konsolidasi wajar dengan pola tekanan yang masih tergolong besar.
“Sedangkan jelang rilis data perekonomian tingkat suku bunga disinyalir belum akan mengalami perubahan,” kata William dalam riset harian, Kamis 22 September 2022.
- Gandeng Perusahaan Asal Singapura, Erajaya (ERAA) Bentuk Joint Venture Garap Bisnis Gift Card
- Putin Umumkan Mobilisasi Parsial, 300.000 Pasukan Cadangan Dipanggil
- Usai Pertamina, Erick Thohir Kini Rombak Komisaris dan Direksi PLN
- Konsisten Terapkan ESG, Emisi GRK Vale Indonesia (INCO) Turun 7,7 Persen Selama 2017-2021
Momentum koreksi wajar yang terdapat dalam pola gerak IHSG saat ini masih dapat dimanfaatkan oleh investor terutama bagi investor jangka menengah maupun panjang untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat dalam rentang jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend.
Adapun saham-saham pilihan yang dapat diperhatikan oleh para pelaku pasar di tengah pekan ini adalah Tower Bersama Infrastructure (TBIG), bank Ina Perdana (BINA), Indofood (INDF), Gudang Garam (GGRM) HM Sampoerna (HMSP), Unilever Indonesia (HMSP), Jasa Marga (JSMR), Bank BNI (BBNI) dan Indofood CBP (ICBP).
Kilas balik, pada penutupan perdagangan (21/9) IHSG terkoreksi 0,12% atau 8,64 poin ke level 7.188,31. Total volume perdagangan saham mencapai 27,47 miliar saham dengan nilai transaksi Rp13,02 triliun. Sebanyak 334 saham melemah, 202 saham menguat, dan 155 saham stagnan.