logo
Ilustrasi pengamatan IHSG. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Rekomendasi

IHSG Diprediksi Menguat di Awal Pekan, Cek Saham Potensi Cuan

  • Musim pembagian dividen dari beberapa emiten akan turut menopang pola gerak IHSG pada periode ini. Namun dia menyarankan investor agar mewaspadai adanya potensi koreksi wajar.

Rekomendasi

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat terbatas pada perdagangan Senin, 27 November 2023. Posisi IHSG diprediksi berada pada rentang 6.821 sampai 7.054. Musim pembagian dividen diperkirakan turut menopang pola gerak IHSG. 

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG saat ini sedang berusaha untuk keluar dari rentang konsolidasi wajarnya. Namun selama resisten level terdekat belum mampu ditembus, William menilai IHSG masih akan cenderung bergerak sideways.

Di sisi lain, pihaknya menyebut musim pembagian dividen dari beberapa emiten akan turut menopang pola gerak IHSG pada periode ini. Namun dia menyarankan investor agar mewaspadai adanya potensi koreksi wajar. 

“Ini mengingat para investor asing masih mencatatkan capital outflow secara ytd (year to date). Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas,” kata William dalam riset hariannya, dikutip Senin. Pihaknya memprediksi pasar saham bergerak dalam rentang support 6.821 dan resistance 7.054 hari ini.

Adapun sejumlah saham seperti ASII, BBRI, TLKM, GGRM, BBNI, LSIP, dan BSDE direkomendasikan Yugen Bertumbuh Sekuritas pada awal pekan ini. Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG masih berada di bawah resisten Fibonacci 7.058 dan membentuk candle shooting star pada Jumat 24 November 2023.

Menurut dia, hal itu menandakan peluang untuk melemah guna menguji support terdekat di level 6.893. “Namun apabila IHSG menembus ke atas 7.058 maka dapat melanjutkan penguatan menuju 7.128,” ujarnya. Dia memprediksi IHSG bergerak di level support 6.893 dan resistance 7.058.

IHSG ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia, Jumat. IHSG menguat 5,29 poin atau 0,08 persen ke posisi 7.009,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,36 poin atau 0,15 persen ke posisi 924,86. 

“Indeks saham di Asia ditutup beragam (mixed) dengan kecenderungan melemah, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang ditutup turun. Investor semakin yakin bahwa suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) sudah mencapai puncaknya,” jelas Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya dikutip dari Antara.

Dikutip dari RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp8,63 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,61 miliar saham. Pada penutupan kemarin, 245 saham menguat, 276 saham terkoreksi, dan 231 saham lain stagnan.