<p>Ilustrasi Indofood Tower di Sudirman, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Bursa Saham

IHSG Diprediksi Naik Sepekan, Pilihan Saham OmFin Jatuh Pada HRUM, DOID, dan INDF

  • CEO Finvesol Consulting Fendy Susianto merekomendasikan tiga saham pilihannya yang layak untuk dicermati pada pekan ini. Antara lain PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), serta PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Bursa Saham

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada pekan ini dengan support level 6.029 – 5.883 dan resistance level 6.115 – 6.230.

Hal ini didorong oleh data perekonomian Amerika Serikat yang baik serta kecenderungan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan.

Dengan kondisi tersebut, CEO Finvesol Consulting Fendy Susianto merekomendasikan tiga saham pilihannya yang layak untuk dicermati pada pekan ini. Antara lain PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), serta PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Dengan analisis teknikalnya, ia merekomendasikan beli saham HRUM pada kisaran harga Rp4.850 – Rp4.920 per lembar dengan stop (cut) loss level Rp4.650. Sedangkan, target jual berada pada level harga Rp5.700 hingga Rp5.900 per lembar.

Lalu, saham kedua yang ia rekomendasikan adalah DOID dengan target beli pada rentang harga Rp350 – Rp364 per lembar. Adapun targel jual berada pada kisaran harga Rp400 – Rp430 per lembar saham.

“Stop loss level jangan lupa dipasang pada level Rp330 per lembar,” papar pria yang akrab disapa OmFin tersebut, Senin 19 April 2021.

Kemudian, OmFin merekomendasikan saham INDF agar dibeli pada kisaran harga Rp6.600 hingga Rp6.700 per lembar dengan cut loss level Rp6.450 per lembar. Target jual saham emiten konsumer milik konglomerat Anthoni Salim ini berada pada level harga Rp7.100 per unit.

Review Rekomendasi Pekan Sebelumnya
Founder and CEO Finvesol Consulting, Fendi Susiyanto saat mengisi Podcast Obrolan Finansial dan Investasi (OmFin) di Jakarta. Foto: doc. TrenAsia

Pada pekan sebelumnya (12 – 16 April 2021), OmFin merekomendasikan tiga saham yang berpotensi cuan. Tiga saham tersebut di antaranya PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Pada saat itu, ia merekomendasi saham pada kisaran harga Rp1.090 hingga Rp1.105 per lembar dengan stop (cut) loss level Rp1.050. Sedangkan target jual saham emiten menara Grup Djarum ini berada pada level harga Rp1.200 per lembar.

Hingga akhir perdagangan 16 April 2021, saham TOWR ditutup pada level harga Rp1.135 per lembar. Sehingga, terjadi unrealized profit sebesar 4,13%. Sedangkan, harga saham TOWR sempat menyentuh level tertinggi selama sepekan pada level Rp1.155 per lembar.

Kemudian, OmFin juga merekomendasikan saham BMRI untuk dibeli pada rentang harga Rp6.400 – Rp6.475 per lembar dengan cut loss level Rp6.250 dan target jual berada pada posisi harga Rp6.850 per lembar.

Hasilnya, saham BMRI ditutup pada harga Rp6.300 per lembar pada akhir perdagangan pekan lalu. Artinya terdapat unrealized loss sebesar 1,59% pada saham emiten perbankan pelat merah ini.

“Saham BMRI sempet menyentuh harga tertinggi Rp6.550 pada pekan kemarin,” kata pria yang juga menjadi Host OmFin Channel tersebut.

Saham pilihan terakhir OmFin pada pekan lalu ialah BBNI yang ia rekomendasikan dibeli pada kisaran harga Rp5.900 – Rp6.000 per lembar dengan cut loss level Rp5.700. Sedangkan, target jualnya pada saham BBNI yakni pada level harga Rp6.500 per lembar.

Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, saham BBNI berada pada level harga Rp5.950 per lembar atau mengalami unrealized profit 0,85%. Padahal, saham emiten perbankan pelat merah ini sempat menyentuh level tertinggi pada harga Rp6.050 per lembar.

“Itu lah review tiga rekomendasi saham OmFin pekan kemarin. Jangan lupa terus investasi, cuan party, enggak cuan ngopi,” tuntas OmFin dengan tagline khasnya.