<p>Karyawan berktivitas dengan latar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di atas 5.000 dan parkir di zona hijau dengan menguat 0,85 persen ke level 5.176,099 pada akhir sesi. Sebanyak 213 saham menguat, 217 terkoreksi, dan 161 stagnan, IHSG mengalami penguatan seiring dengan sentimen Omnibus Law dan langkah Bank Indonesia untuk pemulihan ekonomi. Selain itu, rencana merger bank BUMN syariah turut mendorong saham-saham perbankan lainnya, dan mengisi jajaran top gainers hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

IHSG Diprediksi Turun, Saham ACES, BRPT, dan SILO Rekomendasi Beli

  • Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menyebut bahwa pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu, 18 November 2020 berpotensi terkoreksi. Berdasarkan indikator stochastic dan Relative Strength Index (RSI), indeks sudah menunjukkan adanya tren jenuh beli atau overbought.

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa, 17 November 2020 berhasil ditutup menguat 0,64% ke posisi 5529,94. Penguatan ini didorong sektor infrastruktur dan consumer goods yang tumbuh masing-masing 3,06% dan 1,74%.

Investor asing, pada waktu yang sama, turut mencatatkan tren positif dengan aksi beli bersih sebesar Rp810,67 miliar. Sementara total transaksi pada hari itu mencapai Rp14,38 triliun dengan volume saham dijual-belikan sebanyak 16,36 miliar.

Dengan hasil positif ini, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menyebut bahwa pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu, 18 November 2020 berpotensi terkoreksi. Berdasarkan indikator stochastic dan Relative Strength Index (RSI), indeks sudah menunjukkan adanya tren jenuh beli atau overbought.

Di sisi lain, Nafan melihat bahwa pergerakan IHSG telah menunjukkan pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar. Meski berdasarkan indikator Moving Avarage Convergence Divergence (MACD), indeks masih menunjukkan sinyal yang positif.

“Adapun support maupun resistance berada pada 5427,63 hingga 5562,47,” terang Nafan dalam riset harian yang diterima TrenAsia.com, dinukil Rabu, 18 November 2020.

Dengan analisa tersebut, Nafan merekomendasikan sejumlah saham yang bisa menjadi pertimbangan investasi hari ini. Berikut ulasannya.

ACES

Harga harian Rp1.690. RoE: 14.16%; PER: 40.91x; EPS: 41.31; PBV: 5.81x; Beta: 0.85). Pergerakan harga saham menguji garis MA (moving avarage) 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistensi pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli pada area Rp1.660–Rp1.690 dengan target harga secara bertahap di level Rp1.735, Rp1.785, dan Rp1.850. Support alias titik pantul bawah di rentang Rp1.660- Rp1.620.

BRPT

Harga harian Rp930. RoE: 0.51%; PER: 389.58x; EPS: 2.40; PBV: 1.97x; Beta: 1.99. Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan kedepan terbuka lebar. Akumulasi beli pada area level Rp920-Rp930 dengan target harga secara bertahap di level Rp960, Rp990, dan Rp1.035. Support Rp910-Rp890.

INCO

Harga harian Rp4.580. RoE: 5.02%; PER: 29.74x; EPS: 153.99; PBV: 1.50x; Beta: 1.61. Terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan harga saham. Jual sebagian alias partial sell pada area level Rp4.580 – Rp4.780 dengan target harga di level Rp4.480. Resistensi Rp4.800.

LPPF

Harga harian Rp1.030. RoE: -128.66%; PER: -3.51x; EPS: -293.63; PBV: 4.23x; Beta: 1.86. Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola long white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi beli pada area level Rp930–Rp1030 dengan target harga secara bertahap di level Rp1.075, Rp1.220, dan Rp1.365. Support Rp930-Rp895.

MAPI

Harga harian Rp765. RoE: -12.77%; PER: -15.57x; EPS: -49.14; PBV: 1.99x; Beta: 1.75. Terlihat pola bearish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham. Partial sell pada area Rp765–Rp820 dengan target harga di level Rp730. Resistensi Rp850.

PTPP

Harga harian Rp1.140. RoE: 0.25%; PER: 201.18x; EPS: 5.67; PBV: 0.50x; Beta: 2.82. Terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham. Partial sell pada area Rp1.140–Rp1.225 dengan target harga di level Rp1.050. Resistensi Rp1.250.

SILO

Harga harian Rp4.830. RoE: -1.10%; PER: -118.77x; EPS: -40.67; PBV: 1.33x; Beta: 0.13. Terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Akumulasi beli pada area level Rp4.780–Rp4.830 dengan target harga secara bertahap di level Rp4.930, Rp5.275, dan Rp5.625. Support Rp4.780-Rp4.660. (SKO)