IHSG Diramal Menghijau di Akhir Pekan, 7 Saham Ini Layak Dicermati
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali mengalami penguatan pada perdagangan Jumat, 20 Mei 2022. Jika sesuai perkiraan, maka ini menjadi penguatan indeks selama sepekan penuh usai pekan sebelumnya mengalami tekanan parah.
Pasar Modal
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali mengalami penguatan pada perdagangan Jumat, 20 Mei 2022. Jika sesuai perkiraan, maka ini menjadi penguatan indeks selama sepekan penuh usai pekan sebelumnya mengalami tekanan parah.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan bahwa pergerakan IHSG pada perdagangan Kamis, 19 Mei 2022 berhasil ditutup di atas resistance level terdekat dan kembali menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.
Padahal, kata dia, sentimen dari pergerakan pasar saham global turut membayangi pergerakan IHSG. Namun kuatnya fundamental perekonomian Indonesia turut menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG.
- Jalur Pansela Terus Tersambung, Arah Jladri - Tambakmulyo Selesai Dibangun
- Aset Kripto Terra (LUNA) Anjlok hingga di Bawah Rp1, Ketua Aspakrindo: Hati-Hati
- Indodax Hapus Aset Kripto Terra (LUNA), Bagaimana Nasib Saldo Pengguna?
“Sehingga hari ini IHSG masih berpotensi bergerak menguat terbatas pada rentang 6.757- 6.876,” tulis dia melalui riset yang diterima TrenAsia.com, Jumat, 20 Mei 2022.
Dengan analisis tersebut, William turut merekomendasikan sejumlah saham yang menurutnya layak disimak dan dapat menjadi pertimbangan para investor. Di antaranya AALI, GGRM, AKRA, BBRI, TLKM, CTRA, dan LSIP.
Sebelumnya, IHSG terapresiasi sebesar 0,44% menuju level 6.823,34 pada penutupan perdagangan Kamis, 19 Mei 2022. Indeks komposit bergerak fluktuatif selama sehari. Bahkan IHSG sempat kembali anjlok hingga level psikologis 6.000-an sebelum berhasil parkir di zona hijau.
Di tengah tren positif IHSG, investor asing justru mencatatkan jual bersih (net sell) sekitar Rp293,68 miliar dalam sehari. Pada kesempatan yang sama, kapitalisasi pasar modal Indonesia berada pada posisi Rp9.076,36 triliun.