Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Rekomendasi

IHSG Ditutup Melemah, Saham EMTK, INKP dan UNVR Pertahankan Top Gainers LQ45

  • IHSG ditutup merosot sebanyak 25,6 poin atau 0,35% ke posisi 7.302,4. Saham EMTK, INKP dan UNVR pertahankan predikat top gainers dalam Indeks LQ45.
Rekomendasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot sebanyak 25,6 poin atau 0,35% ke posisi 7.302,4 pada penutupan perdagangan Senin, 18 Maret 2024. Saham EMTK, INKP dan UNVR sukses mempertahankan predikat top gainers dalam Indeks LQ45 sejak perdagangan sesi pertama. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), di tengah pelemahan IHSG, sektor barang konsumsi non primer jatuh terdalam. Adapun jajaran saham blue chip yang tergabung dalam Indeks LQ45 anjlok 0,39% ke level 993,60. 

Berkenan dengan tiga besar saham top gainers LQ45 ditempati PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) naik 8,21% ke level Rp448 per saham, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) naik 7,02% ke level Rp9.150 per saham dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 4,92% ke level Rp2.770 per saham. 

Sementara itu, jajaran tiga besar saham top losers LQ45 dihuni oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) minus 3,04% Rp7.175 per saham, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) minus 2,56% ke level Rp5.700 per saham, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) minus 2,54% ke level Rp960 per saham. 

Perlu diketahui IHSG tercatat turun 0,97% dalam lima hari perdagangan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG masih menguat 0,41%. Adapun total nilai transaksi bursa hari ini mencapai Rp9,6 triliun. Sebanyak 266 saham naik, 256 saham terkoreksi, dan 252 saham stagnan. 

Sektor barang konsumsi non-primer mengalami penurunan terdalam, dengan turun sebesar 0,4%. Disusul oleh sektor transportasi dan sektor energi masing-masing turun 0,4% dan 0,3%. Sementara itu, sektor infrastruktur dan sektor keuangan masing-masing turun 0,2%.

Meski begitu, sektor saham mengalami yang menguat, sekor teknologi berada di urutan teratas dengan peningkatan sebesar 1,1%. Disusul oleh sektor barang baku yang naik 0,6%, sektor barang konsumsi primer 0,4%, sektor perindustrian 0,1%, dan sektor kesehatan 0,05%.

Top Gainers Umum

Secara umum, dua saham berhasil mencatatkan kenaikan signifikan dan memimpin dalam daftar saham dengan kinerja terbaik. Saham-saham tersebut adalah PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) yang melonjak 34,8% menjadi Rp174 per saham dan PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) yang meningkat 24,7% menjadi Rp434 per saham.

Selain GTRA dan JARR, ada tiga saham lain yang masuk dalam daftar top gainers. Ketiganya adalah PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) yang melonjak 31% menjadi Rp190 per saham, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) naik 22,9% menjadi Rp1.205 per saham, dan PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) mengalami kenaikan 16% menjadi Rp101 per saham.

Di sisi lain, saham PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) mengalami penurunan terdalam dan memimpin daftar top losers dengan turun 26,85%. Disusul oleh penurunan saham PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) sebesar 24,7%, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) 13,3%, PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) 11,9%, dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) 10,1%.

Sementara itu di negara lain, mayoritas indeks saham di Asia menunjukkan tren kenaikan. Indeks Nikkei di Tokyo melonjak sebesar 2,6%, sementara Hang Seng di Hong Kong naik 0,1%, dan indeks Shanghai di Shanghai menguat 0,9%. Namun, indeks Strait Times di Singapura mengalami pelemahan sebesar 0,07%.