IHSG Ditutup Stagnan, Saham TFAS jadi Top Losers
- IHSG ditutup flat dengan penguatan tipis, sekitar 0,02% atau hanya sekitar 1,51 poin di level 6.935,48.
Pasar Modal
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup flat dengan penguatan tipis, sekitar 0,02% atau hanya sekitar 1,51 poin di level 6.935,48 pada penutupan perdagangan Rabu, 13 September 2023.
Menukil data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan indeks komposit yang cenderung stagnan ini diikuti oleh total nilai transaksi sebanyak Rp10,95 triliun.
Dalam sehari, IHSG bergerak pada rentang 6.903,24 – 6.944,82. Hingga penutupan perdagangan, terdapat 234 saham menguat, 298 saham melemah, dan 221 saham lainnya ditutup stagnan.
Di tengah kondisi itu, sejumlah saham tercatat mengalami pelemahan dan masuk pada jajaran top losers, seperti saham PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) yang anjlok hingga 20,4% menuju level Rp1.990 per lembar.
- Komitmen Kurangi Sampah, Perusahaan Asal Solo Kembangkan Alternatif Plastik
- Lonjakan Harga Minyak Berdampak pada Inflasi, Rupiah Ditutup Melemah 28 Poin
- Desa Energi Berdikari Pertamina Tambah 6 Desa Gunakan Energi Terbarukan
Kemudian, saham lainnya yang mengalami koreksi dalam antara lain PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) dengan penurunan kinerja 9,95% ke level Rp172 per unit, diikuti oleh saham PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) yang merosot 9,43% dan ditutup pada Rp96.
Selanjutnya, PT Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk (AEGS) turun 9,3% ke harga Rp78 per saham dan saham PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) melemah 8,99% ke level Rp81 per lembar.
Adapun pada jajaran top gainers, saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) melaju paling kencang dengan peningkatan kinerja mencapai 34,44% dan ditutup pada level harga Rp242 per unit saham.
Sementara itu, saham PT Indah Prakarsa Sentosa Tbk (INPS), PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED), PT Mitra Pack Tbk (PTMP), dan PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) masing-masing melonjak 25,39%, 14,74%, 14,05%, dan 13,95%.