<p>Karyawan berktivitas dengan latar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di atas 5.000 dan parkir di zona hijau dengan menguat 0,85 persen ke level 5.176,099 pada akhir sesi. Sebanyak 213 saham menguat, 217 terkoreksi, dan 161 stagnan, IHSG mengalami penguatan seiring dengan sentimen Omnibus Law dan langkah Bank Indonesia untuk pemulihan ekonomi. Selain itu, rencana merger bank BUMN syariah turut mendorong saham-saham perbankan lainnya, dan mengisi jajaran top gainers hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

IHSG Kembali Galau Usai Asing Kabur, Rekomendasi Saham BBCA, AALI, dan ICBP

  • Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) Lanjar Nafi menyebut, IHSG berpotensi melanjutkan tekanan para rentang support maupun resistance 6.145 – 6.225.

Pasar Modal

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Usai ditutup melemah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami kegamangan pada perdagangan Rabu, 10 Februari 2021. Berbagai sentimen akan mewarnai pergerakan indeks komposit hari ini.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyatakan, pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang berada dalam rentang konsolidasi wajar pada level 5.971 – 6.299. Di sisi lain, potensi tekanan terlihat belum akan berakhir.

“Sedangkan sentimen dari fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas akan turut mewarnai pergerakan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi terkonsolidasi,” katanya, dikutip dari riset harian yang diterima TrenAsia.com, Rabu 10 Februari 2021.

Dengan analisisnya tersebut, William memberikan sejumlah rekomendasi saham yang berpotensi profit. Antara lain BBCA, AALI, GGRM, BBRI, ASRI, ERAA, dan ROTI.

Sementara itu, Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) Lanjar Nafi menyebut, IHSG berpotensi melanjutkan tekanan para rentang support maupun resistance 6.145 – 6.225.

Secara teknikal, IHSG bergerak false break resistance rata-rata 20 hari pada kisaran 6.225. Candlestick turut membentuk pola bearish engulfing dengan potensi percobaan menutup gap dan support rata-rata 5 dan 50 hari pada kisaran 6.145 – 6.084.

“Indikator stochastic menjenuh pada area overbought, meskipun indikator MACD bergerak masih cukup positif,” paparnya.

Meskipun diprediksi bearish, Lanjar memberikan sejumlah menu saham yang menurutnya layak untuk dicermati. Di antaranya AALI, BMRI, CPIN, ICBP, LSIP, WSKT, serta PTPP.

Sebelumnya, IHSG tergelincir 0,44% sebesar 27,19 poin dan parkir di zona merah pada level 6.181,67 pada akhir sesi perdagangan Rabu, 9 Februari 2021. Saham-saham di sektor aneka industri, properti, dan pertambangan menjadi penekan IHSG kemarin.

Adanya penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro dinilai menjadi alasan investor untuk melakukan aksi ambil untung. Tercatat, asing melakukan aksi jual bersih (net sell) hingga Rp433,39 miliar dalam sehari. (SKO)