IHSG Masih Betah di Fase Konsolidasi, Rekomendasi Saham ASII, JSMR, dan TLKM
Secara teknikal IHSG masih berpotensi terkonsolidasi dengan support resistance 6.237 – 6.314
Pasar Modal
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih berada di fase konsolidasi pada perdagangan Rabu, 24 Februari 2021. Sejumlah sentimen membuat indeks komposit bergerak secara terbatas.
Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia (RELI) Lanjar Nafi mengatakan, IHSG bergerak terkonsolidasi berada di atas rata-rata 5 hari yang berada pada level 6.237 sebagai dukungan penguatannya secara psikologis.
Secara teknikal, kata dia, IHSG berusaha menguji resistance upper bollinger bands dan resistance fractal pada kisaran 6.310 sebagai konfirmasi penguatan lanjutan. Di sisi lain, indikator stochastic terkonsolidasi dengan MACD flat.
“Sehingga secara teknikal IHSG masih berpotensi terkonsolidasi dengan support resistance 6.237 – 6.314,” paparnya melalui riset harian yang diterima TrenAsia.com, Rabu 24 Februari 2021.
- IHSG Masih Konsolidasi Usai Rilis BI Rate, Simak Saham EMTK, LSIP, ZYRX, dan WIKA
- Saham Pilihan Mirae Sekuritas Juni 2021: BBRI Ditendang Diganti PRDA, Temani ANTM hingga INCO
- IHSG Terancam Bearish Jelang Rilis BI Rate, Rekomendasi Saham AALI, SMRA, BNGA, dan GGRM
Dengan analisis tersebut, Lanjar turut memberikan sejumlah rekomendasi saham yang dapat dicermati dan berpotensi cuan. Di antaranya ASII, BRPT, INDF, JPFA, JSMR, SSMS, dan WSKT.
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut bahwa pergerakan IHSG hingga saat ini terlihat masih betah bergerak dalam rentang konsolidasi wajar. Secara teknikal, ia memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas pada rentang 6.202 – 6.318.
Ia menilai, masih tercatatnya capital inflow secara tahunan turut menjadi penopang pergerakan IHSG hari ini. Kendati begitu, ia melihat adanya potensi tekanan yang masih cukup besar sehingga terjadi koreksi wajar.
“Jika terjadi koreksi wajar, para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek,” tuturnya.
William tak lupa memberikan sejumlah menu saham yang menurutnya dapat menjadi pertimbangan investor. Antara lain TLKM, BBCA, EXCL, BBNI, ASII, JSMR, serta TBIG.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat tipis sebesar 0,28% ke level 6.272,81 pada akhir perdagangan Selasa, 23 Februari 2021. Sebanyak 234 saham naik, 248 terkoreksi, dan 154 stagnan.
Kenaikan IHSG ditopang oleh saham-saham di sektor infrastruktur, aneka industri, dan agrobisnis. Sedangkan, saham-saham sektor pertambangan dan properti menghambat laju Jakarta Composite Index (JCI) hari itu.
Pergerakan IHSG bergerak cenderung berfluktuasi sejak awal sesi perdagangan, di tengah bervariasinya pergerakan saham global. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp470,04 miliar dengan saham-saham TLKM, ANTM dan BBTN menjadi top net buy value. (SKO)