IHSG Masih Konsolidasi? Simak Rekomendasi Saham Indosurya Awal Pekan Ini
- Secara teknikal, IHSG akan bergerak pada rentang 6.123 – 6.260.
Pasar Modal
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih bergerak pada rentang konsolidasi wajar pada perdagangan Senin, 9 Agustus 2021. Sejumlah sentimen akan turut memengaruhi gerak laju indeks hingga beberapa waktu ke depan.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG hingga saat ini masih menunjukkan betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Secara teknikal, kata dia, IHSG akan bergerak pada rentang 6.123 – 6.260.
Ia bilang, selama rentang konsolidasi belum berhasil digeser ke arah yang lebih baik, maka peluang pelemahan IHSG masih terbuka lebar. Sedangkan jelang rilis beberapa hasil kinerja emiten selama semester I-2021 secara umum masih terus dibayangi oleh situasi perekonomian yang belum pasti.
“Hal ini membuat rentang gerak IHSG masih akan berada dalam fase konsolidasi hingga beberapa waktu mendatang,” ujarnya melalui riset harian yang diterima TrenAsia.com, Senin, 9 Agustus 2021.
- IPO Laris Manis, Ultra Voucher Gandeng Sejumlah Bank Bidik Laba Meroket 600 Persen
- Mari Lihat Kekayaan 10 Orang Terkaya di Indonesia per Agustus 2021
- 80 Tahun Geluti Manufaktur, Induk Grup Bakrie Lirik Bisnis Teknologi Digital
Berdasarkan analisis tersebut, ia turut membagikan menu-menu saham yang menurutnya layak untuk dicermati sebagai pertimbangan investor. Di antaranya ASII, ICBP, ITMG, GGRM, AKRA, UNVR, dan PWON.
Sebelumnya, IHSG ditutup terkoreksi tipis 0,03% menuju level 6.203,43 pada akhir sesi perdagangan Jumat, 6 Agustus 2021. Pada perdagangan hari itu, terdapat 214 saham menguat, 262 saham terkoreksi, dan 171 lainnya berada posisi stagnan.
Pada akhir pekan lalu, saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) resmi diperdagangkan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah beberapa menit diperdagangkan, saham BUKA melonjak 24,71%. IPO emiten e-commerce itu juga mengerek kapitalisasi pasar modal Indonesia menjadi Rp7.507,73 triliun.