IHSG Masih Rawan Koreksi, Pantau 4 Saham Rekomendasi dari BNI Sekuritas Ini!
- Prediksi Andri itu didasari oleh IHSG yang tengah berada dalam pola konsolidasi dari candle lower low dan di bawah moving average jangka pendek lima hari (5 day MA).
Pasar Modal
JAKARTA – Head of Technical Analyst Research PT BNI Sekuritas Indonesia Andri Zakarias Siregar menilai bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rawan koreksi untuk perdagangan hari ini, Kamis, 3 November 2022.
Pada perdagangan Rabu, 2 November 2022, IHSG terkoreksi 0,52% ke level 7.015,69 seiring dengan investor asing yang mencetak penjualan bersih senilai Rp48,91 miliar. Koreksi itu pun diprediksi masih akan berlanjut.
Prediksi Andri itu didasari oleh IHSG yang tengah berada dalam pola konsolidasi dari candle lower low dan di bawah moving average jangka pendek lima hari (5 day MA).
- Turut Kembangkan Wisata Kota Tua, Gajah Mada Plaza Hadirkan New Food Court Dengan Nuansa Pecinan
- Gelar Rights Issue, Solusi Sinergi (WIFI) Siap Terbitkan 205 Juta Lembar Saham
- Bangkit Dari Kubur, Nilai DogeCoin Meroket 100 Persen Sejak Elon Musk Beli Twitter
Menurut Andri, IHSG berada dalam tren bullish selama levelnya berada di atas 6.995. Kemudian, indikator moving average covergence divergence (MACD) bullish, indikator stochastic mengindikasikan overbought, di bawah support 7.017, dan candle berpola lower low.
Apabila bisa ditutup di atas 6.980, IHSG masih berpeluang rebound dengan target 7.091, 7.135, hingga 7.250. Jika gagal, IHSG berpeluan bergerak ke level 6.958 – 6.984.
“Resistance pada perdagangan Kamis, 3 November 2022, berada di 7.052, 7.098, 7.135, 7.167 dengan support 6.979, 6.942, 6.902,6.856. Adapun perkiraan range di hari ini berada di 6.970 - 7.070,” ujar Andri dikutip dari riset harian, Kamis, 3 November 2022.
Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, pada perdagangan Rabu, 2 November 2022, bursa Asia Pasifik mencatat pergerakan yang beragam.
Hang Seng melanjutkan penguatan dengan kenaikan 2,41%, begitu juga dengan bursa di daratan China yang menguat signifikan.
Sementara itu, Korea Selatan baru saja melaporkan inflasi sebesar 5,7% secara tahunan pada Oktober 2022 yang mana nilainya berada di atas ekspetasi. Hari ini, Hong Kong pun akan menetapkan suku bunga bank sentral.
Di Amerika Serikat (AS), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah signifikan 1,55%, begitu juga dengan S&P 500 yang turun 2,50%. Indeks Nasdaq pun terkoreksi lebih dalam, yakni sebesar 3,36%.
“Ketua The Fed menyatakan bahwa inflasi masih terlalu tinggi dan mengindikasikan bahwa lembaga tersebut akan banyak melakukan kenaikan suku bunga ke depan. The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis points (bps), sesuai perkiraan,” tutur Maxi.
- Kuartal III-2022, BFI Finance Torehkan Laba Rp1,3 Triliun
- Anak Usaha ASSA (AnterAja) Disuntik Danamon Rp270 Miliar
- Pesawat Bertenaga Nuklir Bukan Lagi Sekadar Fiksi
Untuk perdagangan Kamis, 3 November 2022, berikut ini empat saham yang direkomendasikan oleh BNI Sekuritas:
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Resistance : Rp 4.630, Rp 4.670, Rp 4.700, Rp 4.780.
Support: Rp 4.570, Rp 4.530, Rp 4.480, Rp 4.440.
Rekomendasi: Buy Rp 4.540 - Rp 4.570, target Rp 4.630, Rp 4.700. Stop loss di bawah Rp 4.440.
2. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Resistance : Rp 42.525, Rp 43.250, Rp 43.85, Rp 44.500.
Support: Rp 40.825, Rp 40.000, Rp 39.600, Rp 38.825.
Rekomendasi: Buy if break Rp 42.150, target Rp 43.250, Rp 44.200. Stop loss di bawah Rp 40.800.
3. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
Resistance : Rp 9.900, Rp 10.000, Rp 10.200, Rp 10.425.
Support: Rp 9.650, Rp 9.425, Rp 9.250, Rp 8.925.
Rekomendasi: Buy Rp 9.700- Rp 9.800, target Rp 10.000, Rp 10.200. Stop loss di bawah Rp 9.450.
4. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Resistance : Rp 3.910, Rp 3.950, Rp 4.010, Rp 4.080.
Support: Rp 3.840, Rp 3.790, Rp 3.720, Rp 3.640.
Rekomendasi: Akumulasi buy target Rp 3.950, Rp 4.000. Stop loss di bawah Rp 3.790.