IHSG Naik 0,16% dalam Sepekan, 3 Saham Ini Paling Banyak Dijual Asing
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan 22-26 Februari 2021 berada di zona hijau. IHSG dalam sepekan meningkat 0,16% ke level 6.241,796 dari posisi 6.231,932 pada penutupan pekan lalu. Bursa Efek Indonesia mencatat kapitalisasi pasar juga mengalami peningkatan 0,16% menjadi Rp7.355,579 triliun dari Rp7.343,548 triliun pada seminggu sebelumnya. Investor asing pada penutupan Jumat, […]
Pasar Modal
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan 22-26 Februari 2021 berada di zona hijau. IHSG dalam sepekan meningkat 0,16% ke level 6.241,796 dari posisi 6.231,932 pada penutupan pekan lalu.
Bursa Efek Indonesia mencatat kapitalisasi pasar juga mengalami peningkatan 0,16% menjadi Rp7.355,579 triliun dari Rp7.343,548 triliun pada seminggu sebelumnya.
Investor asing pada penutupan Jumat, 26 Februari 2021, mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp95,07 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 mencatatkan beli bersih sebesar Rp14,566 triliun.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Investor asing paling banyak menjual saham PT Astra International Tbk (ASII) Rp 782,22 miliar. Saham ASII turun 6,49% ke Rp5.400 selama sepekan. Total volume perdagangan saham ASII mencapai 507,41 juta dengan nilai transaksi Rp 2,87 triliun.
Asing jguga melepas saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp313,8 miliar dalam sepekan. Saham BBCA juga turun 1,68% ke Rp33.550 per saham. Total volume perdagangan saham BBCA sepekan ini mencapai 121,38 juta dengan nilai transaksi Rp 4,2 triliun.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berada di urutan ketiga terbesar yang dilepas asing yakni Rp301,49 miliar. Saham BMRI juga turun 3,53% ke level Rp6.150 per saham. Total volume perdagangan saham BMRI mencapai 365,55 miliar dengan nilai transaksi Rp2,3 triliun.
Sementara, Bursa Efek Indonesia mencatat peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian sebesar 37,95% menjadi 22,180 miliar saham dari 16,078 miliar saham pada penutupan pekan yang lalu.
Kemudian, kenaikan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sebesar 30,98% sebesar Rp16,610 triliun dari Rp12,681 triliun pada seminggu sebelumnya.
- Tidak Mampu Bayar Kupon Global, BEI Gembok Saham Garuda Indonesia
- Basis Investor Ritel Menguat, Kemenkeu Optimis SBN Ritel Diburu Investor
- 23 Perusahaan Antre IPO: Pak Erick, Masih Belum Ada BUMN di Daftar BEI
Rata-rata frekuensi harian turut meningkat 7,30% menjadi 1.396.236 kali transaksi dari pekan lalu yang sebesar 1.301.249 kali transaksi.
Pada Senin, 22 Februari 2021, Obligasi Berkelanjutan II SMART Tahap III Tahun 2021 (Obligasi) PT Sinas Mas Agro Resources and Technology Tbk. mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp825 miliar. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi ini adalah idA+ (Single A Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 11 Emisi dari 10 Emiten senilai Rp6,84 triliun. Dengan pencatatan tersebut maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 475 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp428,21 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 130 Emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 139 seri dengan nilai nominal Rp4.011,55 triliun dan USD400,00 juta. EBA sebanyak 11 emisi senilai Rp7,29 triliun.