
IHSG Pasca Imlek Lesu, Sektor Ini Justru Bersinar di Tahun Ular Kayu
- IHSG melemah di awal perdagangan pasca Imlek 2025, tetapi ada sektor-sektor yang berpotensi bersinar di Tahun Ular Kayu. Lantas bagaimana strategi investasi terbaik tahun ini?
Bursa Saham
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada Kamis, 30 Januari 2025, perdagangan perdana setelah Tahun Baru Imlek di tahun Ular Kayu. Penurunan indeks komposit erat kaitannya dengan keputusan The Fed yang menahan suku bunga.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, hingga pukul 09.41 WIB, IHSG melemah 1,11% ke level 7.085, dengan pelemahan terdalam dirasakan oleh sektor industri dasar. Namun, yang menjadi pertanyaan, sektor apa saja yang memperoleh momentum positif di tahun Ular Kayu?
Dalam penanggalan Imlek, tahun 2025 dikenal sebagai Tahun Ular Kayu Yin, dengan elemen utama Kayu Yin yang berada di atas Api Yin. Kombinasi ini menciptakan energi yang saling mendukung, membawa dinamika tersendiri bagi pergerakan pasar.
- Pembukaan LQ45 Hari Ini, AKRA dan GOTO Ambles
- IHSG Hari Ini Dibuka Loyo, POLU dan MTFN Top Losers
- Praktisi Keuangan Ungkap Strategi Pensiun Dini dan Capai Kebebasan Finansial
Meski sering dikaitkan dengan rasa takut, dalam banyak budaya, ular juga melambangkan kebijaksanaan dan transformasi. Head of Research Singapore Maybank Investment Banking Group, Thilan Wickramasinghe, menilai bahwa dualitas ini bisa menjadi cerminan karakter pasar sepanjang tahun.
"Di satu sisi, kita menghadapi ketidakpastian geopolitik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tatanan berbasis aturan tradisional mulai bergeser menuju dunia yang lebih transaksional dan bilateral," ujarnya pekan lalu dikutip pada Kamis, 30 Januari 2025.
Ia juga bilang kemajuan teknologi seperti AI, energi hijau, dan mobilitas listrik membuka peluang bagi ASEAN di tengah ketidakpastian global. Dengan PDB ASEAN-6 diperkirakan tumbuh 4,7% pada 2025 dan 2026, kawasan ini siap memanfaatkan pergeseran rantai pasokan dari Asia Utara akibat ketegangan perdagangan AS-Tiongkok.
Stabilitas politik pascapemilu juga mendorong investasi infrastruktur, termasuk pusat data berbasis AI. Sejalan dengan tren ini, Maybank Investment Banking Group melihat peluang di sektor perbankan, real estate, konstruksi, REIT, energi, telekomunikasi, dan internet.
Sementara itu, Master Feng Shui Ken Koh menjelaskan bahwa tahun 2025 didominasi oleh elemen Yin, dengan Kayu Yin di atas Api Yin. “Kombinasi ini menciptakan energi yang saling mendukung, memberikan arah yang jelas, serta fokus pada hasil dan pertumbuhan. Kayu Yin melambangkan kelembutan, fleksibilitas, dan adaptabilitas, mencerminkan tren kerja sama dan kompromi,” katanya.
Di sisi sosial dan politik, pengaruh perempuan diperkirakan semakin kuat dalam strategi dan kebijakan. Namun, diplomasi yang terjadi mungkin hanya di permukaan, dengan potensi ketegangan politik. Energi Sickness Star tahun ini juga menandakan risiko wabah, meskipun dunia lebih siap menghadapinya. Selain itu, elemen Api meningkatkan kemungkinan bencana seperti kebakaran, letusan gunung berapi, dan kabut asap.
Tahun 2025 menjadi awal dari tiga tahun dominasi elemen Api yang membawa optimisme dan pertumbuhan ekonomi, terutama di Asia Tenggara. Beberapa sektor yang diprediksi akan diuntungkan antara lain:
- Elemen Api: Saham, asuransi, startup, kesehatan, dan energi akan berkembang pesat, terutama pada kuartal pertama hingga ketiga.
- Elemen Kayu: Pendidikan, ekonomi digital, manajemen dana, dan media daring tumbuh berkat fleksibilitas dan adaptabilitasnya.
- Elemen Air: Sektor pariwisata, penerbangan, dan rantai pasokan menikmati momentum awal tahun, meskipun ada tantangan kesehatan di kuartal ketiga.
- Elemen Tanah: Properti, konstruksi, dan pusat data tetap stabil, dengan momentum lebih besar diperkirakan pada 2026-2027.
- Elemen Logam: Barang mewah, logam mulia, kripto, dan otomotif menghadapi tantangan, tetapi inovasi tetap membuka peluang.
Secara keseluruhan, tahun 2025 membawa banyak peluang bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menuntut strategi adaptif untuk menghadapi tantangan yang muncul.