<p>Awak media mengambil gambar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 17 Mei 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

IHSG Pekan Ini Uji Level Resistance 6.400, OmFin Rekomendasi Saham BBRI, BBCA, dan SRTG

  • CEO Finvesol Consulting, Fendy Susianto memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang besar menguji level resistance 6.400 pada perdagangan pekan ini, 7 – 11 Juni 2021. Sedangkan, 6.050 akan menjadi level support baru.

Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – CEO Finvesol Consulting, Fendy Susianto memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang besar menguji level resistance 6.400 pada perdagangan pekan ini, 7 – 11 Juni 2021. Sedangkan, 6.050 akan menjadi level support baru.

Dengan gambaran itu, Fendy merekomendasikan tiga saham blue chips yang dapat menjadi pertimbangan investor pada pekan ini. Di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Ia merekomendasikan saham BBRI dibeli pada rentang harga Rp4.250 – Rp4.340 per lembar dengan stop (cut) loss level Rp4.100 per lembar. Sedangkan, target jual berada pada kisaran Rp4.550 hingga Rp4.700 per lembar saham.

Selanjutnya, OmFin, panggilan akrab Fendy, turut merekomendasikan saham BBCA dibeli pada level harga Rp32.500 – Rp32.900 per lembar. Sementara itu, ia menyarankan agar cut loss dipasang pada level Rp31.500.

“Target jual OmFin untuk saham BBCA pada pekan ini pada level harga Rp34.500 per lembar,” kata dia melalui riset mingguan yang diterima TrenAsia.com, Senin 7 Juni 2021.

Rekomendasi OmFin yang terakhir pada pekan ini adalah saham SRTG dibeli pada rentang harga Rp1.200 – Rp1.250 per unit dengan stop loss level pada Rp1.150. Adapun target jual dia pada saham emiten investasi ini berada pada kisaran Rp1.400 hingga Rp1.500 per lembar.

Review IHSG dan Rekomendasi Saham Pekan Lalu
Founder and CEO Finvesol Consulting, Fendi Susiyanto berpose usai mengisi Podcast Obrolan Finansial dan Investasi (OmFin) di Jakarta. Foto: doc. TrenAsia

Pada pekan lalu (31 Mei 2021 – 4 Juni 2021), OmFin memprediksi IHSG menguji level resistance 6.050 dengan level support 5.800. Hasilnya, IHSG ditutup di atas level resistance baru, tepatnya di level 6.065,17 pada akhir perdagangan akhir pekan.

Di kesempatan yang sama, ia juga merekomendasikan tiga saham yang menurutnya layak untuk dicermati dan berpotensi cuan. Ketiga saham tersebut antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Waktu itu, Ia merekomendasikan saham ITMG dibeli pada kisaran harga Rp12.800 hingga Rp12.975 per lembar dengan stop (cut) loss level Rp12.400 per lembar. Sedangkan, target jual OmFin untuk saham emiten batu bara ini pada harga Rp14.700 per lembar.

Hingga akhir perdagangan Jumat, 4 Juni 2021, saham ITMG berhasil melonjak kencang ke level Rp14.100 per lembar. Dengan begitu, terdapat running profit hingga 10,16% pada trading saham ITMG selama sepekan.

“Selamat untuk teman-teman yang cuan. Tetap waspada dan tetap wise ya,” kata pemilik channel podcast OmFin tersebut.

Saham kedua yang direkomendasikan OmFin pada pekan lalu adalah ANTM, dibeli pada rentang harga Rp2.400 – Rp2.460 per saham dengan stop loss level Rp2.250. Target jual yang dituju pada saat itu pada kisaran harga Rp3.000 hingga Rp3.100 per lembar.

Sampai penutupan perdagangan akhir pekan lalu, saham ANTM ditutup pada level Rp2.430 per lembar atau mengalami running profit sebesar 0,83%. Padahal, saham emiten tambang pelat merah ini sempat menyentuh level harga tertinggi, yaitu Rp2.600 per lembar.

Yang terakhir, ia merekomendasikan beli saham EXCL pada kisaran harga Rp2.300 – Rp2.360 per lembar dan cut loss level dipasang pada level Rp2.200 per lembar, serta target jual pada rentang harga Rp2.800 – Rp2.900.

Senada, saham emiten telekomunikasi ini juga mengalami peningkatan. Pada akhir pekan lalu, saham EXCL ditutup pada level Rp2.550 atau sudah running profit 7,14%. Bahkan, saham EXCL juga sempat menyentuh level tertingi pada harga Rp2.630 per lembarnya.

“Jadi, tiga saham berhasil running profit semuanya ya. Terus invest, tetap jaga risiko kerugian yang besar dengan memasang stop loss. Gunakan strategi trading yang baik dan disiplin. Cuan party, enggak cuan ngopi,” pungkas OmFin. (SKO)