Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Rekomendasi

IHSG Potensi Menguat, Saham BBNI hingga ADMR Menarik Dilirik

  • IHSG diprediksi mengalami penguatan terbatas. Saham BBNI hingga ADMR berpotensi menghasilkan cuan.
Rekomendasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu, 15 Mei 2024, diprediksi mengalami penguatan terbatas. Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan indeks composite bergerak pada support dan resistance di level 7.060 – 7.150.

Meski IHSG diprediksi menguat, Pilarmas juga memberikan pesan kepada investor untuk berhati-hati jika terjadi koreksi. Perusahaan efek ini merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) hingga PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR). 

Asal tahu saja, pada perdagangan Selasa, 14 Mei 2024, kemarin, IHSG ditutup melemah 15,49 poin atau 0,22% ke level 7.083. Mayoritas sektor saham melemah dan sektor industrials jatuh paling dalam sebesar 1,42%.

Pilarmas menyatakan bahwa China membalas tindakan Amerika yang berencana menaikkan tarif pada sejumlah barang impor dari China, dan berjanji akan mengambil tindakan balasan. Namun, sentimen ini jelas tidak disukai oleh pelaku pasar dan investor karena hanya menambah daftar ketidakpastian yang sudah cukup panjang.

“Sejauh ini Biden juga masih berusaha untuk menyeimbangkan sikapnya terhadap China dan akan melindungi lapangan pekerjaan di Amerika tanpa mengganggu stabilitas perekonomian domestik atau meningkatkan inflasi,” jelas Pilarmas dalam risetnya pada Rabu, 15 Mei 2024. 

Pilarmas memaparkan, sejauh ini tampaknya pelaku pasar dan investor mulai dapat menerima situasi dan kondisi yang ada terkait dengan data inflasi dan ketenagakerjaan di Amerika serta tensi geopolitik. Namun, sentimen dari data ekonomi, tentu akan memberikan dampak terhadap pergerakan pasar. Oleh sebab itu, meskipun masih berpeluang untuk mengalami kenaikkan, wait and see masih berpotensi untuk terjadi.

“Hal itu karena pelaku pasar dan investor cenderung berhati hati terutama dalam menanti data inflasi Amerika yang akan keluar besok hari. Hari ini indeks MSCI review telah keluar, beberapa saham yang masuk ke dalam MSCI tersebut berpotensi mengalami kenaikkan hari ini,” papar Pilarmas.

Pilarmas menambahkan, Indonesia telah resmi menjadi negara berpenghasilan menengah atas berdasarkan data World Bank. Dimana, pendapatan perkapita Indonesia sebesar US$ 4.580 pada 2022 atau lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Namun, tax ratio atau penerimaan pajak dinilai masih belum seimbang dengan predikat tersebut.

“Kami melihat lemahnya tax ratio memberikan ruang gerak yang terbatas bagi pemerintah untuk melakukan pembangunan sehingga kami menilai dalam melakukan pembangunan, upaya yang terbaik bagi pemerintah adalah mencari investor sehingga pembangunan dapat berlangsung dan menguntungkan semua pihak serta mendorong peningkatan tax ratio itu sendiri,” papar Pilarmas.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

  • Last price: 4.930
  • Support: 4.790
  • Resistance: 5.075
  • Target: 5.025

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

  • Last price: 2.350
  • Support: 2.310
  • Resistance: 2.480
  • Target: 2.460

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)

  • Last price: 1.330
  • Support: 1.310
  • Resistance: 1.365
  • Target: 1.355

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

  • Last Price: 4.220
  • PER : 15,21x
  • Support:4.185
  • Resistance: 4.620
  • Target: 4.150
  • Exit: 4.750

PT Astra Agro Lestari Tbk

  • Last Price: 6.100
  • PER : 12,57x
  • Support: 6.000
  • Resistance: 6.300
  • Target: 6.000
  • Exit: 6.550