<p>Karyawan melintas dengan latar belakang layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jum&#8217;at, 6 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Rekomendasi

IHSG Selangkah Menuju Level 7.000, Saham TRIN Kembali ARA

  • IHSG kembali melanjutkan reli pada awal pekan dengan persentase 0,25% atau sekitar 17,22 poin pada level 6.994,89.

Rekomendasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan reli pada awal pekan dengan persentase 0,25% atau sekitar 17,22 poin pada level 6.994,89 pada penutupan perdagangan Senin, 20 November 2023.

Melansir data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja IHSG hari ini diikuti oleh total nilai transaksi pasar yang cenderung flat menjadi Rp8,24 triliun dari Rp8,35 triliun pada perdagangan akhir pekan lalu.

Dalam satu hari perdagangan, IHSG bergerak pada dua rentang level psikologis antara 6.964,71 – 7.011,06. Hingga penutupan perdagangan, terdapat 238 saham menguat, 281 saham melemah, dan 238 saham lainnya ditutup stagnan.

Di tengah kondisi tersebut, sejumlah tercatat mengalami peningkatan kinerja optimal hingga masuk pada jajaran top gainers, seperti saham PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) yang melaju paling kencang mencapai 34,23% dan menyentuh auto reject atas (ARA) pada level Rp200.

Kemudian, saham PT Indointernet Tbk (EDGE) ikut melesat 19,15% ke harga Rp5.600 per unit, diikuti oleh saham PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) yang mencatatkan kenaikan kinerja hingga 15,38% menuju kisaran Rp675.

Selanjutnya, saham PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT) terpantau melonjak 12,9% dan parkir pada level Rp70, dibuntuti oleh saham PT Puri Global Sukses Tbk (PURI) bertumbuh hingga 11,43% ke harga Rp585 per unit.

Adapun pada jajaran top losers, saham PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) menjadi saham yang terkoreksi paling dalam hingga 25% hingga auto reject bawah (ARB) ke harga Rp198 dan PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) terjungkal 17,06%.

Sementara itu, PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), serta PT Royal Prima Tbk (PRIM) turut mengalami penurunan kinerja mendalam dengan persentase masing-masing 13,85%, 9,68%, dan 9,09%.