<p>Gedung XL Axiata. / Xlaxiata.co.id</p>
Pasar Modal

IHSG Sepekan Masih Uji Level Psikologis 6.100, OMFin Rekomendasi Saham SMDR, TOWR, dan EXCL

  • CEO Finvesol Consulting, Fendy Susianto memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang naik menuju level 6.100 – 6.200 pada perdagangan pekan ini, 2 – 6 Agustus 2021. Namun, indeks akan terlebih dahulu menguji support level 6.050.

Pasar Modal

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – CEO Finvesol Consulting, Fendy Susianto memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang naik menuju level 6.100 – 6.200 pada perdagangan pekan ini, 2 – 6 Agustus 2021. Namun, indeks akan terlebih dahulu menguji support level 6.050.

“Jika berhasil menembus level 6.050, maka akan peluang IHSG menguji level resistance 6.100 menjadi terbuka lebar,” kata Fendy melalui riset mingguan yang diterima TrenAsia.com, Senin, 2 Agustus 2021.

Dengan acuan tersebut, ia merekomendasikan tiga saham yang berpotensi menghasilkan profit selama perdagangan pekan ini. Di antaranya PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), serta PT XL Axiata Tbk (EXCL). 

Pria yang akrab disapa OMFin ini merekomendasikan saham SMDR pada rentang Rp700 – Rp735 per lembar dengan stop (cut) loss level Rp650 per lembar. Sementara, target jualnya berada pada kisaran Rp900 – Rp970 per lembar.

Rekomendasi saham selanjutnya, TOWR dibeli pada harga Rp1.400 hingga Rp1.465 per lembar. Sedangkan, cut loss level sebaiknya dipasang pada harga Rp1.300 per unit untuk saham emiten menara ini.

“Target jual OMFin pada harga Rp1.700 sampai dengan Rp1.900 per lembar,” imbuhnya.

Kemudian, ia memberikan rekomendasi beli pada saham EXCL di harga Rp2.600 hingga Rp2.690 per lembar dengan stop loss level Rp2.400 per lembar. Sedangkan, target jual sahamnya berada pada kisaran Rp2.800 – Rp3.000.

Review IHSG dan Saham Pekan Lalu

Founder and CEO Finvesol Consulting, Fendi Susiyanto berpose usai mengisi Podcast Obrolan Finansial dan Investasi (OmFin) di Jakarta. Foto: doc. TrenAsia

Pada pekan sebelumnya, 26 – 30 Juli 2021, OMFin memperkirakan IHSG bergerak menguji level 6.200 dengan support 6.050. Namun, IHSG masih gagal menembus level 6.100 pada pekan lalu, dan bertahan di atas level support 6.050.

Di kesempatan yang sama, ia turut merekomendasikan tiga saham unggulan yang menurutnya layak untuk menjadi pertimbangan para investor. Ketiga saham tersebut antara lain PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR), PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN).

Saham pertama yang menjadi rekomendasinya pada saat itu yakni SMBR dibeli pada kisaran harga Rp590 – Rp620 per lembar dengan cut loss level Rp480 per lembar. Sementara, target jualnya berada pada rentang harga Rp750 – Rp850 per lembar.

Hasilnya, saham SMBR ditutup pada level harga Rp585 per lembar pada akhir sesi perdagangan pekan lalu. Dengan kata lain, terdapat unrealized loss sebesar 3,31% dan berada pada fase running trade karena masih berada di atas stop loss level

Rekomendasi saham selanjutnya pada pekan lalu adalah BNBA dibeli pada harga Rp1.380 - Rp1.455 per saham dengan cut loss level Rp1.100. Adapun target jual saham BNBA berada pada level Rp1.700 per lembar.

Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, saham BNBA ditutup pada harga Rp1.820 per lembar. Angka tersebut berada di atas target jual OMFin yang berada pada level Rp1.700 per lembar.

“Di level Rp1.700 ini sesuai target jual, kita memperoleh realized gain sebesar 18,47 persen. Nah ini daging semua ya,” paparnya.

Yang terakhir, ia juga merekomendasikan saham PNBN di harga Rp760 hingga Rp795 per lembar dengan stop loss level Rp700 per lembar. Sedangkan, target jual saham Bank Panin pada kisaran harga Rp850 hingga Rp920 per lembar.

Hingga akhir perdagangan Jumat, 30 Juli 2021, saham PNBN ditutup pada level Rp730 per lembar. Sehingga, terdapat unrealized loss sebesar 5,19%. Senada dengan saham SMBR, saham PNBN juga masih berada pada fase running trade.

“Itu lah teman-teman investasi, review trading saham pekan lalu. Terus investasi dengan benar dan selalu batasi potensi kerugian melalui stop loss. Cuan party, enggak cuan ngopi,” tutup dia.