<p>Awak media mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22 pada akhir sesi Senin (3/8/2020), setelah bergerak di rentang 4.928,47 &#8211; 5.157,27. Artinya, indeks sempat anjlok 4 persen dan terlempar dari zona 5.000. Risiko penurunan data perekonomian kawasan Asean termasuk Indonesia menjadi penyebab (IHSG) terkoreksi cukup dalam hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

IHSG Sepekan Merah: Saham BEKS, INAF, BBKP Berdarah Tapi CANI, IPCC, SRTG Cuan Berkah

  • Selama periode 18-22 Desember 2020, tercatat perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah 1,29% dari 6.389,83 menjadi 6.307,12.

Industri

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan pada pekan ketiga Januari 2021. Selama periode 18-22 Januari 2020, tercatat perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah 1,29% dari 6.389,83 ke level 6.307,12.

Pada periode ini, Indeks Komposit sempat menyentuh level tertinggi 6.429,75 pada perdagangan Rabu, 20 Januari 2021. Sedangkan, level terendahnya pada penutupan perdagangan Jumat, 22 Januari 2021.

Dari segi sektor, pertambangan memberikan tekanan paling besar pada pergerakan IHSG pekan ini yang terkoreksi 5,57%. Sementara, saham-saham sektor aneka industri yang paling kuat selama satu pekan terakhir, naik 0,77%.

Dalam sepekan, investor asing tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp18,58 triliun dengan volume transaksi sebanyak 9,13 miliar lembar saham. Untuk aksi jual investor asing, senilai Rp17,83 triliun dengan volume transaksi sejumlah 10,99 miliar unit saham. (SKO)

Top Gainers 18-22 Januari 2021
  1. PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI): 179,65%
  2. PT Global Teleshop Tbk (GLOB): 132,76%
  3. PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS): 120,37%
  4. PT DCI Indonesia Tbk (DCII): 94,31%
  5. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG): 64,38%
  6. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC): 53,92%
  7. PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS): 46,98%
  8. PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS): 42,69%
  9. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM): 40,70%
  10. PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS): 39,86%
Top Losers 18-22 Januari 2021
  1. PT Duta Intidaya Tbk (DAYA): -29,39%
  2. PT Kokoh Inti Arebama Tbk (KOIN): -28,97%
  3. PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE): -28,03%
  4. PT Soho Global Health Tbk (SOHO): -27,59%
  5. PT Cahaya Bintang Medan Tbk (CBMF): -26,48%
  6. PT Bank Mega Tbk (MEGA): -25,26%
  7. PT BPD Banten Tbk (BEKS): -25,21%
  8. PT Indofarma Tbk (INAF): -24,07%
  9. PT Bank Bukopin Tbk (BBKP): -24,03%
  10. PT Phapros Tbk (PEHA): -23,00%