Ilustrasi pergerakan harga saham di BEI.
Korporasi

IHSG Sepekan Naik 2,2 Persen di Level 6.200

  • Nilai kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan juga naik 3,42% menjadi Rp7.481,273 triliun
Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan tercatat naik 2,2% atau berada pada level 6.200 dari posisi pekan sebelumnya, yakni 6.070.

Nilai kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan juga naik 3,42% menjadi Rp7.481,273 triliun. Pada pekan sebelumnya, nilai kapitalisasi pasar tercatat Rp7.233,760 triliun.

Kemudian, rata-rata nilai transaksi harian Bursa meningkat sebesar 16,63% menjadi Rp15,054 triliun, dari Rp12,908 triliun pada pekan lalu.

Peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi harian Bursa sebesar 17,15% menjadi 1.673.495 transaksi. Diketahui, pada pekan sebelumnya rata-rata frekuensi harian Bursa berada pada 1.428.518 transaksi.

Bahkan, rata-rata volume transaksi harian mengalami peningkatan tertinggi, yaitu 41,71% menjadi 27,025 miliar saham, dari 19,070 miliar saham pada pekan lalu.

Adapun investor asing pada akhir pekan ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp127,51 miliar. Sejauh ini, sejak awal 2021 beli bersih yang tercatat sebesar Rp18,913 triliun.

Sebagai informasi, akhir pekan ini PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) resmi melantai di BEI sebagai perusahaan start up teknologi unicorn pertama di Indonesia.

BUKA yang bergerak pada sektor teknologi dengan subsektor software & it services. Adapun industri dan subindustri dari perusahaan ini adalah online applications and services. BUKA menjadi perusahaan tercatat ke-28 di Bursa pada tahun ini.

Perseroan melepas 25.765.504.851 lembar saham atau setara 25% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga pelaksanaan Rp850 per lembar. Angka tersebut merupakan harga batas atas dari rentang harga penawaran yang dipatok pada kisaran Rp750 – Rp850

Pada akhir 2020, perusahaan berstatus unicorn ini berhasil mencatat nilai transaksi sebesar US$6 miliar. Nilai itu setara Rp85 triliun atau tiga kali lebih besar dibandingkan dengan 2018, yakni sebesar Rp28 triliun.