<p>Pewarta mengambil gambar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 15 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

IHSG Sepekan Naik Tipis, Investor Asing Net Buy Sejak Awal 2021 Tembus Rp14,57 Triliun

  • Sepekan terakhir (22 Februari 2021 – 26 Februari 2021), pasar modal Indonesia mencatat pergerakan data perdagangan yang ditutup secara positif.

Pasar Modal

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Sepekan terakhir (22 Februari 2021 – 26 Februari 2021), pasar modal Indonesia mencatat pergerakan data perdagangan yang ditutup secara positif.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan turut meningkat 0,16% ke level 6.241,80 dari posisi 6.231,93 pada penutupan pekan lalu.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian, yakni sebesar 37,95% menjadi 22,180 miliar saham dari 16,078 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya.

Kemudian, kenaikan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sebesar 30,98% sebesar Rp16,610 triliun dari Rp12,681 triliun pada seminggu sebelumnya.

Rata-rata frekuensi harian turut meningkat 7,30% menjadi 1.396.236 kali transaksi dari pekan lalu yang sebesar 1.301.249 kali transaksi.

Kapitalisasi pasar juga menebal sekitar 0,16% menjadi Rp7.355,58 triliun dari Rp7.343,55 triliun. Investor asing pada perdagangan Jumat, 26 Februari 2021 mencatatkan jual bersih (net sell) sebesar Rp95,07 miliar. Sedangkan sepanjang tahun 2021 asing net buy senilai Rp14,57 triliun.

Obligasi

Pada Senin 22 Februari 2021, Obligasi Berkelanjutan II SMART Tahap III Tahun 2021 (Obligasi) PT Sinas Mas Agro Resources and Technology Tbk mulai dicatatkan di BEI. Nilainya mencapai Rp825 miliar.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi ini adalah idA+ (Single A Plus). Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 11 emisi dari 10 emiten senilai Rp6,84 triliun. Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 475 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp428,21 triliun dan US$47,5 juta, serta diterbitkan oleh 130 Emiten.

Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di Bursa berjumlah 139 seri dengan nilai nominal Rp4.011,55 triliun dan US$400 juta. Sedangkan, EBA terdapat sebanyak 11 emisi senilai Rp7,29 triliun. (SKO)