IHSG Sesi I Kokoh, PTMP hingga SIDO Top Gainers LQ45
- Selama sesi I, saham dari PTMP hingga SIDO mencatat kenaikan tertinggi di dalam Indeks LQ45.
Rekomendasi
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa kokoh dengan melonjak 46,01 poin (0,63%) mencapai level 7.349,29 pada penutupan sesi I perdagangan Jumat, 16 Februari 2024. Selama sesi I, saham dari PTMP hingga SIDO mencatat kenaikan tertinggi di dalam Indeks LQ45.
Pergerakan positif ini memberikan optimisme dalam perdagangan saham akhir pekan ini dengan IHSG bergerak di kisaran 7.326-7.370. Sektor kesehatan menjadi pendorong utama kenaikan, menunjukkan pertumbuhan yang pesat.
Selama sesi I, sebanyak 10,24 miliar saham diperdagangkan, mencapai nilai transaksi sekitar Rp 9,26 triliun. Frekuensi perdagangan mencapai 715.193 kali transaksi, mencerminkan aktivitas perdagangan yang tinggi.
- Pasca Stock Split, Saham BCA (BBCA) Tembus Rp10.000 per Unit
- Penjualan Segar Kumala (BUAH) Tembus Rp130 Miliar di Bulan Imlek
- Bank Mandiri Teken MoU dengan BYD untuk Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Dalam hal pergerakan saham, sebanyak 197 saham mencatatkan kenaikan, sementara 306 saham mengalami koreksi, dan 238 saham stagnan. Mayoritas saham unggulan atau blue chip mengalami kenaikan signifikan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 11.30 WIB, saham-saham blue chip yang tergabung dalam indeks LQ45 menunjukkan kenaikan sebesar 0,64%. Adapun saham-saham top gainers indeks LQ45 antara lain PTMP naik 4,07% ke Rp 256, SIDO naik 3,85% ke Rp540, dan SRTG naik 2,54% ke Rp1.615.
Sedangkan saham-saham top lossers indeks LQ45 antara lain ARTO turun 4,18% ke Rp 2.980, ACES turun 3,64% ke Rp795, UNVR turun 2,39% ke Rp2.860. Selain indeks LQ45 yang menguat, indeks Investor33 juga mencatat pertumbuhan sebesar 0,87%, sementara Jakarta Islamic Index (JII) mengalami kenaikan sebesar 0,85%.
Secara umum terdapat lima sektor saham menguat pada penutupan IHSG sesi I. Saham sektor kesehatan naik pesat, karena menguat 0,6%. Diikuti kenaikan sektor barang baku 0,4%, sektor energi 0,1%, sektor keuangan 0,07%, dan sektor industri 0,05%.
Sedangkan pelemahan terjadi pada mayoritas sektor saham yang dipimpin oleh sektor teknologi anjlok 1,5%. Diikuti pelemahan sektor properti 1,3%, sektor barang konsumsi non primer 1%, sektor transportasi 0,7%, dan sektor barang konsumsi primer 0,5%.
Di lain sisi, pada penutupan sesi I Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks saham Asia secara kolektif mengalami kenaikan. Nikkei (Tokyo) mencatat kenaikan sebesar 1,52%, sementara Hang Seng (Hong Kong) mengalami kenaikan signifikan sebesar 1,87%, dan Strait Times (Singapura) menguat sebesar 1,41%.
Meskipun demikian, Shanghai (Shanghai) tetap libur dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek. Pergerakan positif ini mencerminkan tren positif di pasar saham Asia, menunjukkan optimisme investor terhadap kondisi ekonomi dan pasar di kawasan tersebut.