Karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin, 9 Mei 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

IHSG Sesi I Melemah, Saham ESSA, PTBA dan INCO Top Gainers LQ45

  • IHSG sesi I mengalami pelemahan 0,29% ke level 7.255,8. Saham ESSA, PTBA hingga INCO sukses menjadi top gainers Indeks LQ45.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebanyak 20,92 poin (0,29%) ke level 7.255,8 pada perdagangan sesi I Selasa, 5 Maret 2024. Saham ESSA, PTBA hingga INCO sukses menjadi top gainers Indeks LQ45.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG hingga sesi I hari ini bergerak di rentang 7.244-7.305. Sektor properti terpangkas paling dalam. Meski begitu, jajaran saham blue chip yang tergabung dalam Indeks LQ45 berhasil naik 0,06%.

Berkenan dengan tiga besar saham top gainers LQ45 ditempati oleh PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) naik 3,88% ke level Rp535 per saham, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 3,35% ke level Rp2.780 per saham, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 2,44% ke level Rp4.190 per saham. 

Sementara itu, jajaran saham top losers LQ45 pada perdagangan sesi I hari ini dihuni oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun 4,61% ke level Rp1.345 per saham, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 3,94% ke level Rp975 per saham, dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) turun 3,54% ke level Rp545 per saham. 

Pada sesi I, volume perdagangan mencapai 9,92 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 5,1 triliun, dan frekuensi perdagangan mencapai 693.224 kali transaksi. Terdapat 189 saham yang mengalami kenaikan, 322 saham mengalami koreksi, dan 238 saham stagnan.

Sektor properti menjadi yang paling terpangkas, mengalami penurunan sebesar 1,1%. Disusul oleh sektor kesehatan, transportasi, infrastruktur, dan barang konsumsi primer yang masing-masing mengalami pelemahan sebesar 0,8%, 0,7%, 0,7%, dan 0,7%. 

Mengacu data tersebut, semua sektor saham mengalami penurunan pada penutupan sesi I IHSG. Satu-satunya sektor yang mengalami penguatan adalah sektor energi, dengan kenaikan sebesar 0,26%.

Di samping itu, pada penutupan sesi I IHSG, indeks saham Asia menunjukkan variasi. Nikkei (Tokyo) mengalami kenaikan sebesar 0,16%, sementara Shanghai (Shanghai) naik sebesar 0,26%. Selanjutnya, Hang Seng (Hong Kong) mengalami penurunan signifikan sebesar 1,95%, dan Strait Times (Singapura) terkoreksi sebesar 0,39%.

Rekomendasi Saham

MNC Sekuritas memproyeksikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memiliki potensi untuk melanjutkan koreksinya pada Selasa 5 Maret 2024. Diperkirakan IHSG akan bergerak pada support 7.197-7.099 dan resistance 7.370, 7.403. 

Meskipun IHSG berpotensi mengalami koreksi, perusahaan efek milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo memberikan  rekomendasi peluang cuan untuk saham BBCA, BRPT hingga EXCL.

MNC Sekuritas menjelaskan, IHSG terkoreksi 0,48% ke 7,276 disertai dengan munculnya volume penjualan, koreksinya pun menembus MA20. Waspadai pada label hitam, posisi IHSG sedang berada di awal wave c dari wave (ii) yang berarti IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji 7.202-7.234 dahulu.

“Apabila IHSG tertahan oleh support di 7.197, maka IHSG berpeluang menguat kembali untuk menguji resistance 7.370-7.403 pada label merah,” tulis MNC Sekuritas dalam riset harian, pada Selasa, 5 Maret 2024. 

BBCA - Accum Buy 

BBCA terkoreksi 0,76% ke 9,750 dan masih didominasi oleh volume penjualan, koreksinya pun sudah menembus MA20. Saat ini, posisi BBCA diperkirakan sedang berada di awal wave (ii) dari wave [iii], sehingga pergerakan BBCA diperkirakan masih rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk akumulasi.

  • Accum Buy: 9,300-9,700
  • Target Price: 10,125, 10,400
  • Stoploss: below 9,225

BRPT - Buy on Weakness 

BRPT menguat 1% ke 1,015 dan masih didominasi oleh volume pembelian, penguatan BRPT mampu berada di atas MA20. Selama masih mampu bergerak di atas 945 sebagai stoplossnya, maka posisi BRPT diperkirakan sedang berada di awal wave [i] dari wave C, sehingga BRPT masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

  • Buy on Weakness: 975-1,005
  • Target Price: 1,090, 1,180
  • Stoploss: below 945

EXCL - Buy on Weakness 

EXCL terkoreksi 2,73% ke 2,490 disertai dengan munculnya volume penjualan. Saat ini, posisi EXCL diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [iii], sehingga koreksi EXCL cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali.

  • Buy on Weakness: 2,350-2,460
  • Target Price: 2,670, 2,760
  • Stoploss: below 2,270

IMAS - Buy on Weakness 

IMAS terkoreksi 0,34% ke 1,485 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Saat ini, posisi IMAS masih berada di fase downtrendnya untuk membentuk wave (ii) dari wave [i] dari wave C, sehingga koreksi IMAS akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali.

  • Buy on Weakness: 1,385-1,450
  • Target Price: 1,570, 1,705
  • Stoploss: below 1,305