IHSG Sesi I Menguat, Saham BRIS hingga SIDO Top Gainers LQ45
- IHSG mengalami penguatan 32,94 poin (0,45%) ke level 7.329,64 pada penutupan sesi I. Saham TOWR dan BRIS menjadi pemenang terbesar dalam Indeks LQ45.
Rekomendasi
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatat penguatan sebesar 32,94 poin atau 0,45%, mencapai level 7.329,64 pada penutupan perdagangan sesi I, hari Selasa, 20 Februari 2024. Saham BRIS dan SIDO melaju paling kencang dalam jajaran Indeks LQ45.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada sesi I menunjukkan tren positif dengan fluktuasi di kisaran 7.309 hingga 7.350. Tercatat telah terjadi transaksi sebanyak 7,06 miliar saham dengan nilai mencapai sekitar Rp 4,73 triliun.
Adapun frekuensi perdagangan mencapai 756.573 kali transaksi. Dalam periode tersebut, terdapat 270 saham yang mengalami kenaikan, 241 saham mengalami koreksi, dan 232 saham stagnan.
- Pakai REC PLN, GBK Jadi Kompleks Olahraga dan Ruang Terbuka Hijau dengan Listrik 100% EBT
- Tak Hanya Prabowo, Negara-negara Ini Juga Punya Program Makan Siang Gratis
- Sisa Outstanding Kredit Restrukturisasi COVID-19 di Bank KBMI 4
Seluruh saham unggulan menghijau pada penutupan sesi I antara lain saham-saham blue chip yang tergabung dalam Indeks LQ45 melesat 0,91%. Adapun jajaran saham yang menjadi top gainers indeks tersebut antara lain TOWR naik 4,57%, BRIS naik 3,78%, dan SIDO naik 2,63%.
Sementara itu jajaran saham top losers Indeks LQ45 ditempati oleh emiten perniagaan elektronik BUKA turun 2,37%, emiten pertambangan nikel INCO turun 1,56%, dan emiten perbankan digital ARTO turun 1,46%.
Penguatan IHSG didukung oleh sebagian besar indeks sektoral. properti dan real estate mencatatkan penguatan terbesar dengan lonjakan 0,85% pada penutupan sesi pertama. Disusul oleh infrastruktur yang naik 0,73%, perindustrian yang menguat 0,64%, dan barang konsumen primer yang mengalami kenaikan sebesar 0,51%.
Di sisi lain, sektor barang konsumen non-primer menjadi sektor dengan pelemahan terbesar setelah mengalami penurunan sebesar 0,7%. Selain itu, energi turun 0,46%, teknologi melemah 0,43%, dan kesehatan mengalami pelemahan tipis sebesar 0,06%.
Pada penutupan IHSG sesi I, indeks saham Asia bervariasi. Nikkei (Tokyo) turun 0,29% dan Hang Seng (Hong Kong) terkoreksi 0,27%. Sedangkan Shanghai (Shanghai) naik tipis 0,02%dan Strait Times (Singapura) menguat 0,07%.
Rekomendasi Saham
MNC Sekuritas mencatat bahwa pada perdagangan Senin, 19 Februari 2024, IHSG mengalami koreksi sebesar 0,53%, turun ke level 7,296, disertai dengan peningkatan volume penjualan. Adapun saham yang ikut tertekan pada sesi tersebut antara lain BMRI turun 0,69%, BBCA menurun 0,75%, BBRI melemah 0,81%, BBNI melemah 2,08%.
“Pada label hitam, posisi IHSG sudah berada di akhir wave b dari wave (ii), sehingga IHSG akan rawan terkoreksi kembali membentuk awalan wave c ke rentang area terdekatnya di 7,200-7,272, dengan catatan IHSG belum mampu break resistance di 7,403,” ungkap MNC Sekuritas dalam riset harian pada Selasa, 20 Februari 2024.
Dengan demikian, apabila IHSG berhasil melampaui level 7,403, ini dapat menjadi kabar baik karena ada potensi penguatan lebih lanjut, membentuk tren positif dengan target mencapai kisaran 7,420 hingga 7,500.
Perusahaan efek tersebut mengungkapkan bahwa level-level support pada 7,197 dan 7,099 dapat dianggap sebagai titik-titik penting untuk diawasi. Sementara itu, tingkat resistance pada 7,370 dan 7,403 bisa menjadi parameter untuk mengukur kekuatan penguatan IHSG.
EXCL - Buy on Weakness
MNC Sekuritas mencatat bahwa saham emiten jaringan komunikasi seluler EXCL mengalami koreksi sebesar 3,08%, turun ke 2,200, dan tampaknya masih akan diwarnai oleh tingginya volume penjualan.
Tak ayal, pihaknya memproyeksikan bahwa EXCL berada dalam bagian gelombang (y) dari gelombang [ii], sehingga saham ini masih rentan terhadap kelanjutan koreksinya dan bisa dimanfaatkan untuk Buy on Weakness (BoW).
- Buy on Weakness: 2,100-2,170
- Target Price: 2,370, 2,550
- Stoploss: below 2,040
GOTO - Spec Buy
Berdasarkan catatan MNC Sekuritas saham GOTO menguat sebesar 1,20% menjadi 84 dengan adanya peningkatan volume pembelian, namun penguatan GOTO belum berhasil menembus Moving Average 20 (MA20).
Selama GOTO tetap berada di atas 76 sebagai level stoploss, posisi GOTO saat ini diyakini berada di akhir gelombang [ii] dari gelombang C, sehingga koreksi GOTO kemungkinan terbatas dan berpotensi melanjutkan penguatannya.
- Spec Buy: 82-84
- Target Price: 92, 100
- Stoploss: below 76
HMSP - Buy on Weakness
Berdasarkan catatan MNC Sekuritas emiten rokok Sampoerna dengan kode saham HMSP mengalami koreksi sebesar 1,11% menjadi 890 dan masih didominasi oleh tingginya volume penjualan.
Oleh sebab itu, selama HMSP tetap berada di atas 865 sebagai level stoploss, posisi HMSP saat ini diyakini berada di awal gelombang (iii) dari gelombang [iii], sehingga masih berpotensi menguat.
- Buy on Weakness: 875-890
- Target Price: 930, 950
- Stoploss: below 865
PTRO - Buy on Weakness
Terakhir, saham emiten petrokimia PTRO pada perdagangan terakhir berhasil menguat sebesar 5,72% menjadi 4,990 dengan peningkatan volume pembelian, namun belum mampu menembus cluster Moving Average 20 (MA20) dan Moving Average 60 (MA60).
Mengacu data-data tersebut, MNC Sekuritas meyakini bahwa posisi PTRO diperkirakan berada di awal gelombang 3 dari gelombang (C), sehingga masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya.
- Buy on Weakness: 4,640-4,980
- Target Price: 5,550, 6,200
- Stoploss: below 4,460