Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

IHSG Sesi I Turun 0,69 Persen, Saham PGAS hingga MAPI Top Gainers LQ45

  • IHSG turun 50,69 poin (0,69%) ke 7.301,91 pada penutupan sesi I, 21 Feb 2024. Saham PGAS hingga MAPI jadi top gainers di Indeks LQ45.
Bursa Saham
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I hari Rabu, 21 Februari 2024, mengalami penurunan sebesar 50,69 poin atau 0,69%, mencapai level 7.301,91. Meski begitu, saham-saham PGAS hingga MAPI sukses menjadi top gainers dalam Indeks LQ45. 

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa selama perdagangan sesi I telah terjadi transaksi perdagangan sebanyak 9,04 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 5,63 triliun. 

Adapun frekuensi perdagangan mencapai 775.990 kali transaksi. Dari sisi pergerakan harga saham, terdapat 190 saham yang mengalami kenaikan, 317 saham mengalami koreksi, dan 236 saham stagnan. 

Meskipun indeks LQ45 melorot 1,06% pada perdagangan sesi I, emiten distribusi gas PGAS sukses menjadi saham dengan kenaikan tertinggi, yakni 2,5%. Hal ini disusul oleh emiten ritel MAPI dengan kenaikan 1,59% dan ESSA yang mengalami kenaikan 0.97%.

Sementara itu deretan saham top losers yang tergabung Indeks LQ45 ditempati oleh PT Bank Jago Tbk (ARTO) turun 5,58%, disusul oleh PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) turun 3,61%, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun 3,61%. 

Selain Indeks LQ45, beberapa ranking saham blue chip di BEI juga mengalami pergerakan yang serupa antara lain Investor33 terkoreksi 0,92%, dan JII jatuh 0,91%. Di sisi lain, pelemahan IHSG ini disokong oleh sebagian besar indeks sektoral. 

Dalam konteks ini, sektor yang mengalami pelemahan terdalam adalah sektor teknologi, dengan penurunan sebesar 1,46% pada penutupan sesi perdagangan pertama. Disusul oleh sektor barang baku yang mengalami penurunan 1,04%, serta sektor keuangan dan sektor barang konsumen primer yang keduanya mengalami pelemahan sebesar 1%.

Selanjutnya, sektor kesehatan mengalami penurunan sebesar 0,36%, sementara sektor properti dan real estate serta sektor infrastruktur masing-masing mengalami pelemahan 0,23% dan 0,17%. Sementara itu, sektor perindustrian tidak mengalami perubahan pada penutupan sesi I.

Sementara itu, sektor barang konsumen non-primer menjadi sektoral dengan penguatan terbesar setelah naik 1,19% di sesi pertama. Ada juga sektor energi yang naik 0,3% dan terakhir adala sektor transportasi dan logistik menguat 0,14%.

Di samping itu, pada penutupan IHSG sesi I, indeks saham Asia bervariasi. Nikkei (Tokyo) terpangkas 0,35% dan Strait Times (Singapura) turun 0,25%. Sedangkan Hang Seng (Hong Kong) melonjak 3,01% dan Shanghai (Shanghai) melejit 1,72%.  

Rekomendasi Saham

Sebelumnya MNC Sekuritas telah memproyeksikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu, 21 Februari 2024, kembali rawan terkoreksi apabila belum menembus level 7.430.

Meski begitu, perusahaan efek milik kongolemerat Hary Tanoesoedibjo ini merekomendasikan beberapa saham yang layak untuk diburu, yakni buy on weakness untuk emiten energi MEDC hingga spec buy terhadap perusahaan semen SMGR.

Diketahui pada perdagangan sebelumnya, IHSG berhasil menguat menguat 0,77% ke 7,352 disertai dengan munculnya volume pembelian. “Pada label hitam, posisi IHSG sudah berada di akhir wave b dari wave (ii),” kata MNC Sekuritas dalam riset harian pada Rabu, 21 Februari 2024

Dengan demikian, IHSG berpotensi mengalami koreksi kembali dengan pembentukan gelombang awal C menuju kisaran terdekatnya di antara 7,200 hingga 7,272. “Ini terjadi karena IHSG masih belum berhasil menembus level resistensi di 7,403,” imbuhnya.

Jika IHSG berhasil menembus level 7,403, maka akan ada potensi penguatan lebih lanjut dengan tujuan mencapai kisaran 7,420 hingga 7,500.

Di sisi lain, MNC Sekuritas juga mengungkapkan bahwa tingkat support IHSG berada di level 7,197 dan 7,099. Sedangkan tingkat break resistance berad di kisaran angkan 7,370 dan 7,403. 

Nah, berikut deretan saham yang layak diburu pada perdagangan hari ini, ada MEDC, SMGR, BIRD dan MARK. 

MEDC - Buy on Weakness

MEDC menguat ke 1,200 disertai dengan munculnya volume pembelian. Saat ini, diperkirakan posisi MEDC sedang berada di awal wave 3 dari wave (C), sehingga pergerakan MEDC masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya.

  • Buy on Weakness: 1,150-1,195
  • Target Price: 1,265, 1,300
  • Stoploss: below 1,105

SMGR - Spec Buy

MNC Sekuritas mengungkapkan bahwa SMGR kembali terkoreksi 0,79% ke 6,275 dan masih didominasi oleh volume penjualan, namun koreksi SMGR masih tertahan oleh MA60.

Selama SMGR masih ammpu berada di atas 6,100 sebagai stoplossnya, maka posisi SMGR diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave C, sehingga koreksi SMGR cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali.

  • Spec Buy: 6,200-6,275
  • Target Price: 6,575, 6,725
  • Stoploss: below 6,100

BIRD - Buy on Weakness

Saham emiten transportasi BIRD ditutup flat ke 1,750 disertai dengan munculnya volume pembelian, namun pergerakan BIRD belum mampu menembus MA60-nya. 

Saat ini, diperkirakan posisi BIRD sedang berada di wave ii dari wave (c) dari wave [a], sehingga BIRD rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.

  • Buy on Weakness: 1,705-1,750
  • Target Price: 1,820, 1,940
  • Stoploss: below 1,675

MARK - Buy on Weakness

MARK menguat 6,08% ke 785 disertai peningkatan volume pembelian, penguatannya pun mampu berada di atas MA20. Saat ini, posisi MARK diperkirakan sedang berada pada bagian awal dari wave (iii) dari wave [v], sehingga MARK berpeluang melanjutkan penguatannya.

  • Buy on Weakness: 755-775
  • Target Price: 830, 880
  • Stoploss: below 715