IHSG Sesi I Turun 0,75 Persen, Tiga Emiten Perbankan Top Losers LQ45
- IHSG sesi I menurun signifikan sebanyak 54,11 poin atau 0,75%, ke level 7.182,8. Tiga emiten perbankan BBCA, BMRI, dan BRIS menjadi top losers dalam Indeks LQ45.
Bursa Saham
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun signifikan sebanyak 54,11 poin atau 0,75%, ke level 7.182,8 pada perdagangan sesi I Rabu, 3 April 2024. Tiga emiten perbankan BBCA, BMRI, dan BRIS menjadi top losers dalam Indeks LQ45.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), selama sesi pertama, IHSG bergerak di rentang 7.168 - 7.236. Pelemahan saham emiten perbankan juga tergambar dari indeks sektor keuangan yang jeblok tajam. Begitu juga saham-saham blue chip dalam Indeks LQ45 juga ikutan terperosok 1,2% ke level 955,95.
Berkenan dengan tiga besar saham top losers LQ45 ditempati oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menempati posisi pertama dengan penurunan sebesar 2,78% menjadi Rp9.625 per saham, diikuti oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang turun 2,54% menjadi Rp6.725 per saham, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mengalami penurunan 2,23% ke level Rp2.630 per saham.
Baca Juga: IHSG Rawan Koreski, Saham ASII, BRIS dan INCO Layak Diborong
Sementara itu, tiga besar jajaran saham top gainers LQ45 mayoritas dihuni oleh emiten energi dan pertambangan, dengan PT Harum Energy Tbk (HRUM) berada diurutan pertama mengalami kenaikain 5,26% menjadi Rp1.500 per saham.
Hal itu diikuti PT Mitra Pack Tbk (PTMP) naik 5,04% ke level Rp146 per saham, dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melesat naik 4,35% ke level Rp1.560 per saham.
Selama sesi pertama, jumlah perdagangan mencapai 6,98 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 5,41 triliun. Frekuensi perdagangan mencapai 566.339 kali transaksi. Sebanyak 218 saham mencatatkan kenaikan, 347 saham mengalami koreksi, dan 200 saham stagnan.
Baca Juga: Saham BBNI hingga BBRI Top Losers LQ45 Ketika IHSG Amblas Lagi
Sektor keuangan mengalami penurunan terbesar dibandingkan dengan sektor saham lainnya, dengan penurunan sebesar 1,2%. Diikuti oleh sektor transportasi yang melemah sebesar 0,8%, sektor properti turun 0,7%, sektor barang konsumsi non-primer merosot 0,6%, dan sektor barang konsumsi primer turun 0,5%.
Mengacu data tersebut, mayoritas sektor saham IHSG jeblok. Penguatan, terdapat pada sektor kesehatan mengalami penguatan signifikan sebesar 0,7%, diikuti oleh sektor energi yang naik 0,7%, dan sektor barang baku yang naik 0,2%.
Pada penutupan sesi I IHSG, indeks saham Asia secara keseluruhan mengalami penurunan. Nikkei (Tokyo) turun 0,5%, Hang Seng (Hong Kong) merosot 0,7%, Shanghai (Shanghai) turun 0,2%, dan Strait Times (Singapura) mengalami koreksi sebesar 0,6%.