Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Rekomendasi

IHSG Sesi I Turun 9,22 Poin, Dua Saham Prajogo Pangestu Kompak Tergelincir

  • IHSG turun ke 7.192,47 pada sesi I perdagangan Jumat. Saham BRPT dan BREN milik Prajogo Pangestu juga mengalami penurunan nilai.

Rekomendasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penurunan ke level 7.192,47 pada sesi I perdagangan hari Jumat, 2 Februari 2024. Saham BRPT dan BREN, yang merupakan emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu kompak mengalami penurunan nilai pada perdagangan akhir pekan ini. 

Melansir RTI Business, IHSG mengalami penurunan sebesar 0,13% atau 9,22 poin, mencapai angka 7.192,47 pada akhir sesi I perdagangan. Dalam rentang sesi tersebut, nilai indeks komposit berfluktuasi antara 7.180 hingga 7.235. Adapun volume perdagangan mencapai 7,25 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp4,32 triliun, dan frekuensi sebanyak 638.557. 

Sementara dari segi performa saham pada sesi I perdagangan, terpantau 198 saham mengalami kenaikan nilai, sementara 273 saham mengalami penurunan, dan 262 saham stagnan. Kapitalisasi pasar IHSG saat itu mencapai Rp11.425 triliun.

Adapun saham dari konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Barito Renewables Tbk (BREN), mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,42% dan 1,44%. 

Asal tahu saja, emiten berkodekan BRPT berada di level Rp1.040 dengan nilai transaksi mencapai Rp48,87 miliar, sedangkan saham BREN berada di level Rp4.780 dengan nilai transaksi sebesar Rp22,92 miliar.

Mengenai deretan saham terlaris pada sesi ini didominasi oleh BBRI dengan nilai transaksi sebesar Rp446,1 miliar, diikuti oleh BBCA dengan nilai transaksi Rp428,9 miliar. Saham BBRI stagnan di level Rp5.750, sedangkan saham BBCA mengalami penurunan sebesar 0,52% ke level Rp9.650.

Sebelumnya, perusahaan efek MNC Sekuritas memproyeksikan bahwa IHSG, yang masih mengalami penjualan dalam volume besar, memiliki risiko mengalami koreksi. Karena itu, IHSG berpotensi mengalami koreksi selama belum berhasil menembus level 7.271 sebagai level resistensinya.

“Selama IHSG belum mampu menembus 7.271 sebagai resistance-nya, maka saat ini posisi IHSG diperkirakan sedang berada di awal wave c dari wave (ii),” tulis MNC Sekuritas dalam risetnya pada Jumat, 2 Februari 2024. 

Oleh karena itu, analisis MNC Sekuritas menunjukkan bahwa pergerakan IHSG masih berisiko melanjutkan koreksi ke kisaran 6.925-7.021. Perusahaan efek ini memproyeksikan bahwa dalam koreksi terdekat, IHSG dapat diuji pada kisaran 7.131-7.173. 

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 

MNC Sekuritas mengungkapkan BRPT mengalami koreksi sebesar 0,47% ke level Rp1.055, disertai dengan peningkatan volume penjualan. Pergerakan BRPT masih terhambat oleh Moving Average 20 (MA20).

Dengan tetap berada di atas level Rp1.000 sebagai stoploss, posisi BRPT saat ini dianggap berada di awal gelombang [iii] dari gelombang C, sehingga terdapat potensi bagi BRPT untuk mengalami penguatan.

Rekomendasi Spec Buy: Rp1.015- Rp1.050, Target Price: Rp1.145, Rp1.235 Stoploss: below Rp1.000.

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)

MBMA mengalami kenaikan sebesar 3,79% menjadi Rp685 dengan peningkatan volume pembelian. Selama MBMA dapat dipertahankan di atas level Rp640 sebagai stoploss, maka posisi MBMA saat ini diduga berada di awal gelombang 3 dari gelombang (C), sehingga masih ada peluang bagi MBMA untuk melanjutkan pergerakan penguatannya.

Rekomendasi Buy on Weakness: Rp650- Rp680 Target Price: Rp730, Rp790, Stoploss: below Rp640.

PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) 

WIIM mengalami koreksi sebesar 1,73% ke level Rp1.700, diiringi dengan peningkatan volume penjualan. Selama WIIM tetap berada di atas level Rp1.590 sebagai stoploss, maka posisi WIIM saat ini diperkirakan berada di awal gelombang A dari gelombang (B), sehingga terdapat peluang bagi WIIM untuk mengalami penguatan.

Rekomendasi Spec Buy: Rp1.635- Rp1.700 Target Price: Rp1.920, Rp2.120 Stoploss: below Rp1.590.