IHSG Tekor 2,96 Persen, Transaksi Saham Justru Catat Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Rp32,01 Triliun
Ambruknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 30 Desember 2020 masih bisa terselamatkan oleh rekor yang berhasil dicetak Bursa Efek Indonesia. Ketika IHSG tumbang 2,96% atau 170,92 basis poin ke level 5.612,41, transaksi saham harian di pasar modal justru mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Industri
JAKARTA – Ambruknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 30 Desember 2020 masih bisa terselamatkan oleh rekor yang berhasil dicetak Bursa Efek Indonesia. Ketika IHSG tumbang 2,96% atau 170,92 basis poin ke level 5.612,41, transaksi saham harian di pasar modal justru mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono W Widodo mengungkapkan, total transaksi harian mencapai Rp32,01 triliun dengan frekuensi 1,68 juta kali. Catatan apik ini sekaligus mengalahkan rekor transaksi harian tertinggi sebelumnya pada 25 November 2020.
“Yaitu senilai Rp16,48 triliun dengan total frekuensi 1.412.553 kali,” ungkap Laksono kepada awak media, Senin, 30 November 2020.
- IHSG Masih Konsolidasi Usai Rilis BI Rate, Simak Saham EMTK, LSIP, ZYRX, dan WIKA
- Saham Pilihan Mirae Sekuritas Juni 2021: BBRI Ditendang Diganti PRDA, Temani ANTM hingga INCO
- IHSG Terancam Bearish Jelang Rilis BI Rate, Rekomendasi Saham AALI, SMRA, BNGA, dan GGRM
Rekor itu sekaligus menjadi antitesa atas aksi panic selling yang dilakukan para investor pasar modal hari ini. Aksi itu dilakukan menyusul rekor penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia pada Minggu, 29 November 2020.
Kemarin, kasus positif COVID-19 di Indonesia kembali mencetak rekor dengan penambahan 6.267 orang. Jawa Tengah menjadi penyumbang terbesar penambahan kasus harian dengan total 2.036 kasus.
Total kasus positif COVID-19 secara nasional tembus hingga 534.266 orang. Dari jumlah itu, 16.815 orang meninggal dunia, dan 445.793 dinyatakan sembuh.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengungkapkan, kekhawatiran terkait kasus COVID-19 itulah yang menjadi pemicu utama melempemnya kinerja IHSG. Hasilnya, hampir seluruh sektor di pasar modal pun runtuh kecuali agrikultur yang menghijau 2,21%.
“Di sisi lain, market juga khawatir terkait dengan penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Tanah Air,” terang Nafan kepada TrenAsia.com, Senin, 30 November 2020. (SKO)